Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 16:41 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mutasi virus corona B.1.1.7 yang berasal dari Inggris telah masuk ke Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengumumkan telah ada dua kasus dari varian tersebut.

Varian baru dari virus corona tersebut juga telah ditemukan di beberapa negara lain. Salah satunya adalah Amerika Serikat.

Dalam laporan bulan Januari, para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan mutasi virus tersebut dapat menjadi dominan.

Laporan lain yang dirilis oleh kelompok ilmuwan di Inggris menemukan ada kemungkinan infeksi B.1.1.7 dapat mengingkatkan risiko kematian.

Menurut Anthony Fauci, MD dari National Institute of Allergy and Infectious Disease, temuan tersebut terbilang mengkhawatirkan.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Bagaimana Efektivitas Vaksin?

"Memang datanya belum keluar secara resmi. Tapi melihat data awal yang telah dianalisis oleh para ilmuwan Inggris, saya cukup yakin sebenarnya ada kemungkinan infeksi yang lebih serius."

Demikian kata Fauci, seperti dikutip Prevention. Menurutnya, data tersebut merupakan peringatan agar kewaspadaan di tengah pandemi semakin ditingkatkan.

CDC melaporkan varian B.1.1.7 yang muncul di Inggris pada September 2020 dapat lebih menular. 

Namun, ilmuwan belum mengetahui secara pasti apakah gejala yang ditimbulkan dari mutasi virus tersebut berbeda atau tidak.

"Gejala tampaknya tidak berbeda untuk sekarang," kata Prathit Kulkarni, MD dari Baylor College of Medicine di Houston.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Mutasi Virus Corona B.1.1.7

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pusat mengumumkan per Selasa (26/1) pukul 15.55 WIB, terdapat penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 13.094 orang sehingga total telah mencapai 1.012.350 kasus di Indonesia.  ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pusat mengumumkan per Selasa (26/1) pukul 15.55 WIB, terdapat penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 13.094 orang sehingga total telah mencapai 1.012.350 kasus di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Gejalanya

Sejauh ini gejala apabila terpapar virus penyebab Covid-19 masih sama, yakni demam, menggigil, sesak napas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, dan sakit kepala.

Gejala lainnya yakni kehilangan kemampuan mengenali rasa atau aroma, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, mual, muntah, dan diare.

Menurut profesor di University at Buffalo di New York, Thomas Russo, MD, untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2 asli atau mutasi B.1.1.7 harus melalui pemeriksaan laboratorium.

Mengingat mutasi virus yang lebih menular, sejumlah ahli merekomendasikan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat agar terlindungi dari paparan virus.

Baca juga: Antisipasi Menyebarnya Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Ini Langkah Satgas Covid-19

Masyarakat tetap harus memakai masker, menjaga jarak, menghindari pertemuan besar, dan usahakan sesering mungkin untuk mencuci tangan.

Terkait penggunaan masker, ahli menyarankan agar masyarakat memilih masker yang pas di hidung dan mulut. 

Selain itu, untuk perlindungan tambahan terutama saat berada di lingkungan yang ramai, gunakan masker ganda.

Gunakan masker bedah atau masker KN95 yang dilapisi dengan masker kain di atasnya. Atau bisa juga menambahkan face shield, tetapi masker tetap dipakai.

Baca juga: Bukan Bahan, Masker yang Fit Lebih Penting untuk Tangkal Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com