Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kupas Habis, Cinta Platonis Vs Cinta Romantis dari Teman Jadi Pacar

Kompas.com - 05/03/2021, 12:57 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Di saat kita mencintai seseorang yang tidak begitu dikenal, kita akan penasaran terhadap arti perasaan kita.

Beberapa pertanyaan pun akan muncul. Apakah kita sungguh-sungguh ingin mengembangkan hubungan? Menjadi lebih dekat? Atau, perasaan kita hanya didorong oleh nafsu?

Coba jawab beberapa pertanyaan berikut untuk menemukan jenis cinta yang diinginkan:

- Jenis koneksi apa yang menurut kita menarik? Emosional, fisik, atau kombinasi keduanya?

- Bisakah kita membayangkan berbagi hidup  dengan orang itu?

- Apakah kita ingin merasakan jenis keintiman yang berbeda dengannya? Atau apakah kita hanya menginginkan lebih?

- Apakah keinginan umum untuk keintiman fisik mempersulit cinta platonis kita dengannya?

- Apakah kita benar-benar menginginkan cinta romantis, atau itu sesuatu yang kita kejar karena orang menganggap kita harus melakukannya?

Langkah yang dapat dicoba

Perubahan mendadak dalam ketertarikan atau perasaan terhadap seseorang dapat membuat kita kebingungan.

Faktanya, ada beberapa pilihan yang bisa dicoba.

1. Membicarakannya kepada orang yang disasar

Kita tidak dapat mengejar jenis hubungan apa pun sampai dia mengetahui perasaan kita.

Jika kita sudah berteman dengan si dia, pikirkan kembali bagaimana persahabatan berkembang.

Bisa jadi, kita terikat pada minat yang sama dan salah satu atau kedua belah pihak mengungkapkan keinginan untuk menghabiskan banyak waktu bersama.

Sebelum mengutarakan perasaan kepada orang yang disukai, kita seringkali melakukan beberapa persiapan jika ujung-ujungnya kita ditolak.

Apabila kita tidak nyaman memberi tahu gebetan secara langsung, cobalah mengirim surat, tetapi jangan mengirimkan email atau pesan singkat.

Setelah kamu merasa siap, tanyakan apakah dia dapat meluangkan waktu untuk berbicara daripada tiba-tiba menjalin percakapan biasa.

Pilih waktu yang tepat, seperti saat kamu berdua memiliki privasi.

Jangan lupa memberinya ruang untuk mengatur perasaannya, terutama jika kita sudah menjalin hubungan platonis.

Mungkin, dia membutuhkan waktu untuk mengevaluasi dan menerima perasaannya.

2. Mempertimbangkan faktor lain

Sebelum "menembak", perhatikan baik-baik situasinya.

Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, tetapi kita dapat memilih untuk menangani perasaan kita. Seperti:

- Apakah dia sudah mempunyai pasangan?

Jika demikian, tundalah pernyataan cinta kepada dia.

- Apakah dia merupakan mantan dari teman baik?

Sebaiknya kita berhati-hati, terutama jika hubungan teman dengan seseorang yang menjadi target kita kandas karena dia menyakiti teman kita.

- Apakah persahabatan memberi kita wawasan tentang perilaku buruk dia?

Mungkin dia berbohong kepada pasangan, melakukan ghosting atau menghilang secara tiba tiba.

Orang bisa berubah, dan kita berusaha memercayai bahwa persahabatan dan cinta kita akan menginspirasi perubahan itu.

Pastikan kita mempertimbangkan hasil potensial untuk persahabatan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai yang kita harapkan.

3. Membiarkannya begitu saja

Mungkin kita memutuskan untuk lebih menghargai persahabatan daripada mengambil kesempatan untuk cinta yang lain.

Hal itu sepenuhnya pilihan kita. Dan ingat, cinta platonis menawarkan banyak manfaat yang sama seperti cinta romantis.

Sisihkan sedikit waktu dan ruang untuk sepenuhnya menangani perasaan kita dan menerima perasaan itu.

Cobalah menghabiskan lebih sedikit waktu dengan orang itu saat ini, atau jangan sering sering berdua.

Jika kita merasa kesepian atau membutuhkan keintiman fisik, berkencan dengan orang lain dapat menawarkan cara untuk menciptakan koneksi baru dan meredakan perasaan rindu.

Jika bertepuk sebelah tangan

Hubungan asmara tidak selalu berjalan sesuai rencana. Mengakui cinta terkadang memaksa kita untuk menerima fakta bahwa hubungan tidak berkembang sesuai keinginan.

Pepatah seperti "jika kita mencintai seseorang, biarkan dia pergi," menekankan salah satu komponen kunci cinta.

Cinta yang berbelas kasih berarti kita menginginkan orang yang dicintai menemukan kebahagiaan dan kepuasan, bahkan ketika kebutuhan itu bertentangan dengan apa yang kita inginkan.

Hormati perasaan dia dan berikan dia ruang. Jelaskan kepadanya, kita berniat untuk terus maju dengan mempertahankan hubungan platonis.

Hal ini -mungkin, bisa membuat hubungan kita dengan dia nanti tidak terlalu canggung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com