Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2021, 13:19 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Bahaya stunting masih menghantui anak-anak Indonesia. Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang tidak memadai dalam waktu lama.

Stunting terjadi mulai dari kandungan dan baru terlihat saat anak berusai dua tahun. Dampak kondisi ini pada tumbuh kembang anak adalah postur tubuh yang pendek serta perkembangan otak tidak maksimal, menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang.

Anak-anak yang kekurangan gizi juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan beresiko tinggi mengalami kematian jika terinfeksi Covid-19.

Dampak sosio-ekonomi selama pandemi dikhawatirkan akan memperburuk permasalahan gizi anak. Menurut data Badan Pusat Statistik, terjadi peningkatan persentasi kemiskinan di Indonesia pada tahun 2020.

Peningkatan persentase kemiskinan ini seharusnya menjadi ”warning” bagi pemerintah mengingat kemiskinan merupakan faktor penting penyebab terjadinya stunting pada anak balita.

Baca juga: 7 Juta Bayi Berpotensi Stunting di Tahun 2024, Apa Itu Stunting

Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi asupan gizi untuk anaknya sehingga anak tersebut menjadi stunting.

Mengingat kompleksitas masalah stunting di Indonesia, dibutuhkan sinergi semua pihak untuk mengatasi stunting.

Presiden Jokowi sendiri telah menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada akhir 2024.

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi mengatakan, pemerintah tetap fokus menuntaskan stunting meski dihadapkan pada keterbatasan akibat pandemi.

Menurutnya, saat ini Indonesia terus mendorong konvergensi program penurunan stunting dari pusat hingga tingkat desa, agar bisa menyasar sasaran program: rumah tangga 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK).

Baca juga: 3 Cara Mencegah Stunting pada Anak, Penuhi Kebutuhan Nutrisi Ibu Ketika Hamil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com