Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Diet, Ini 5 Tanda Tubuh Kekurangan Gizi Penting

Kompas.com - Diperbarui 02/10/2022, 21:05 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Today

KOMPAS.com - Ada banyak sekali saran diet yang bisa kita dapatkan di internet, khususnya media sosial.

Namun, yang perlu kita pahami, pola diet bukanlah sesuatu yang cocok untuk semua orang. Jadi, jangan asal mengikuti!

Asal menerapkan pola diet tanpa pengetahuan yang mendalam soal kesehatan dan nutrisi malah bisa bikin tubuh kekurangan gizi penting.

Melansir Today, ahli gizi dari Cleveland Clinic Wellness & Preventive Medicine dan penulis, Kristin Kirkpatrick menyebutkan beberapa tanda fisik yang mungkin terjadi jika tubuhmu kekurangan gizi penting:

1. Gusi berdarah

Gusi berdarah sebetulnya bisa jadi "sinyal" dari beberapa hal, termasuk gingivitis atau menyikat gigi terlalu kuat.

Tapi, sebuah meta-analisis terbaru menemukan bahwa gusi berdarah juga bisa menjadi tanda tubuh kekurangan vitamin C.

Selain itu, studi tersebut juga menyebutkan bahwa menambah asupan vitamin C bisa membantu mengurangi masalah pendarahan tertentu.

Menambah asupan vitamin C sebetulnya tidak sulit. Sayuran seperti brokoli atau buah-buahan seperti jeruk, pepaya dan buah berry mengandung vitamin C tinggi yang bisa kamu konsumsi sehari-hari.

Baca juga: Tak Hanya Jeruk, Ini 7 Buah dan Sayur Tinggi Vitamin C

2. Rambut rapuh atau rontok

Rambut rontok juga bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari masalah genetik atau hormonal. Stres juga bisa menyebabkan rambut rontok.

Namun, beberapa penyintas Covid-19 melaporkan mengalami rambut rontok.

Itu bisa saja merupakan efek samping dari obat-obatan atau berkaitan dengan masalah kesehatan lain, seperti masalah kelenjar tiroid, lupus atau lainnya.

Rambut rontok juga bisa merupakan tanda tubuh kurang protein dan asam lemak esensial.

Sebuah laporan tahun 2017 di Journal of International Dermoscopy Society menemukan bahwa kurang gizi penting bisa berdampak pada struktur dan pertumbuhan rambut.

Selain itu, seng, niacin dan biotin, asam amino, dan asam lemak esensial disebut merupakan komponen penting untuk memiliki rambut sehat.

Ulasan tersebut juga menemukan bahwa suplemen, seperti vitamin A dan selenium, bisa menyebabkan rambut rontok.

Untuk kualitas rambut yang baik, fokuslah mengomsumsi protein tanpa lemak dan asam lemak omega-3.

Kamu bisa mendapatkannya dari salmon, kenari atau biji chia.

Baca juga: 10 Penyebab Rambut Mudah Rontok

3. Kulit memerah

Kondisi peradangan yang disebut rosacea bisa menimbulkan tampilan kulit memerah dan perlu penanganan dokter kulit.

Pola makan yang buruk dan sinar matahari adalah "musuh" untuk kulit yang sehat. Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal itu.

Sebuah studi dari University of California, misalnya, menemukan bahwa pola makan ala barat berkaitan dengan kemunculan peradangan kulit dan pengembangan psoriasis pada tikus.

Adapun pola makan barat adalah pola makan dengan tinggi asupan makanan olahan serta tinggi lemak dan gula.

Pola makan tersebut juga rendah asupan gandum utuh serta sayur dan buah.

Penelitian sebelumnya juga menemukan keterkaitan obesitas dan kondisi kulit yang kering dan bersisik.

Untuk mengurangi risiko memiliki masalah kulit, pastikan kamu menerapkan pola makan dengan mengonsumsi lebih banyak pangan alami, mengusahakan variasi warna makanan, serat dan membatasi lemak jenuh.

Baca juga: Tips Jaga Kelembapan Alami Kulit demi Cegah Penuaan Dini

4. Sembelit atau kembung

Sembelit atau kembung bisa jadi merupakan tanda kamu kurang serat dan air.

Hal itu juga telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.

Sembelit bisa diatasi jika kita mengasup cukup serat dan air. Adapun seseorang dikatakan sembelit jika dalam seminggu buang air besar (BAB) kurang dari tiga kali atau kualitas BAB-nya buruk.

Rekomendasi asupan serat adalah antara 25-35 gram per hari. Kamu bisa mendapatkannya dari sumber seperti buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh.

Selain menambah asupan serat, menjaga tubuh tetap terhidrasi juga penting untuk memperlancar BAB. Sebab, dehidrasi bakal semakin memperparah sembelit.

Baca juga: Perubahan Gaya Hidup untuk Cegah Sembelit Kronis

5. Luka yang susah sembuh

Faktor penyembuhan luka memang ada banyak, namun sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kurang asupan vitamin B juga bisa menyebabkan luka susah sembuh.

Vitamin B bisa didapatkan dengan banyak mengonsumsi gandum utuh, daging tanpa lemak, telur, hingga sayur-sayuran berdaun hijau gelap.

Nah, jika lain kali kamu mau menjalani diet, pastikan pola diet yang kamu jalani adalah pola diet sehat, sehingga terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Agar bisa mendapatkan target diet yang tepat sasaran namun tidak berbahaya bagi kesehatan, berkonsultasi dengan dokter bisa menjadi solusi terbaik.

Baca juga: Cara Tepat Penanganan Luka di Kulit Sehari-hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Today


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com