KOMPAS.com - Anjing sudah lama menjadi salah satu sahabat manusia. Kesetiaannya dan penampilan yang lucu menjadi salah satu alasannya.
Namun penelitian membuktikan jika anjing punya dampak baik lainnya bagi kesehatan mental. Perasaan bahagia yang didapatkan ketika berinteraksi dengan anjing merupakan bukti akan kadar hormon oksitosin yang meningkat.
Hormon ini pula yang memunculkan perasaan positif dalam berbagai aktivitas lain, seperti bercinta dan relasi antara ibu anak.
Oksitosin dan vasopresin, hormon otak lainya, mengatur respon manusia terhadap stres dan kondisi sosial yang dihadapi.
Baca juga: Tips Memberi Nama untuk Anjing Peliharaan
Peran hormon ini juga diketahui besar untuk berbagai masalah mental seperti depresi dan kecemasan akut. Oksitosin juga penting untuk dalam masalah kecanduan, cedera otak, autisme dan anoreksia.
Selain itu, memelihara anjing juga dapat menghilangkan perasaan kesepian. Berinteraksi dan rutin melatih anjing dapat meningkatkan kemampuan sosial seseorang.
Peningkatan oksitosin sebenarnya juga bisa dipicu dengan obat-obatan. Misalnya dengan kandungan sildenafil yang banyak ditemukan di Viagra, 'obat kuat' yang banyak beredar di pasaran.
Namun ahli biologi Sue Carter mengatakan jika efeknya tidak sama persis dan risikonya juga cukup tinggi.
Pasalnya, oksitosin memiliki sifat kimiawi yang unik dan dapat berubah bentuk, sehingga sulit untuk diukur dan diproduksi ulang oleh pabrik.
Baca juga: Tips Memberi Nama untuk Anjing Peliharaan
"Efek oksitosin bergantung pada konteks, dimorfik seksual (berbeda pada pria dan wanita), dan diubah oleh pengalaman,"jelasnya. Karena itu memelihara anjing menjadi pilihan yang jauh lebih aman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.