Menurut psikolog Tara Collins dari Winthrop University, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengakhiri hubungan, termasuk ghosting.
Dia menjelaskan, menghilang tanpa kabar ada kaitannya dengan kemajuan teknologi yang telah mengubah cara orang berinteraksi satu sama lain.
"Adanya media sosial dan teknologi membuat orang semakin mudah dihubungi. Jadi ketika ada perilaku ghosting dapat langsung terlihat," kata Collins.
Dalam makalah tahun 2012 yang diterbitkan di Journal of Research in Personality, Collins dan rekannya menganalisis beberapa taktik dalam putus cinta.
Baca juga: Kondisi yang Membuat Kita Bisa Berteman dengan Mantan
Salah satunya adalah menghindari. Dalam taktik ini, seseorang akan mengurangi kontaknya dengan pasangan, menghindari pertemuan, dan semakin jarang menceritakan kehidupan pribadinya.
Ada juga yang memutuskan hubungan melalui perantara. Harapannya pihak ketiga dapat mengomunikasikan kepada pasangan keinginan untuk putus.
Collins mengatakan, ghosting merupakan kombinasi dari menghindar dan melalui perantara.
"Orang yang ghosting menghindari melihat dan berbicara dengan pasangannya. Tapi media sosial dapat memberi tahu hal lain, media sosial adalah pihak ketiga," katanya.
Tindakan ghosting dapat mengungkapkan kepribadian seseorang. Mereka yang melakukan ghosting biasanya cenderung menghindari kedekatan emosional dalam hubungan.
"Orang-orang yang tidak suka memiliki kedekatan emosional, mereka mungkin lebih cenderung melakukan ghosting," tukas Collins.
Baca juga: Dua Tipe Kepribadian Seseorang Saat WFH, Kamu yang Mana?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.