Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan

Kompas.com - Diperbarui 23/09/2022, 12:32 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Namun, dibutuhkan penelitian pada manusia yang mendukung penggunaan daun pepaya untuk tujuan ini.

Baca juga: Gula Darah Tinggi Mengancam Kesehatan, Kenali Gejalanya

3. Mendukung fungsi pencernaan

Teh dan ekstrak daun pepaya sering digunakan sebagai terapi alternatif untuk meredakan gejala pada masalah pencernaan, seperti gas, kembung, dan heartburn.

Daun pepaya mengandung serat dan senyawa unik yang disebut papain.

Papain dikenal karena kemampuannya memecah protein besar menjadi protein dan asam amino yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna.

Sebuah studi menemukan bahwa penggunaan tambahan bubuk papain yang bersumber dari buah pepaya dapat mengurangi masalah pencernaan, termasuk sembelit dan heartburn, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS).

Namun, laman Healthline meyebutkan bahwa sebagian besar bukti ilmiah yang mendukung khasiat ini terbatas pada laporan anekdot, dan tidak ada jaminan dapat meningkatkan fungsi pencernaan.

Meski begitu, buku "Healing Foods" dari DK Publishing House yang diulas oleh NDTV Food menyebutkan, papain dan chymonpapain terbukti membantu memperlancar pencernaan, mencegah sembelit dan membersihkan usus besar.

Papain juga diyakini membantu penyembuhan dan pencegahan sakit maag.

Daun pepaya juga kaya akan protease dan amilase.

Dua enzim tersebut membantu memecah protein, karbohidrat dan mineral yang membantu pencernaan.

Sifat anti-peradangannya yang tinggi juga diyakini dapat mengurangi radang lambung dan usus besar.

Tak hanya itu, jus daun pepaya juga disebut menyembuhkan tukak lambung dengan membunuh bakteri H. pylori karena sifat antimikroba yang dimilikinya.

Baca juga: Untuk Tetap Sehat, Seberapa Sering Kita Harus BAB?

4. Menyuburkan rambut

Aplikasi daun pepaya secara topikal dengan dijadikan masker juga sering digunakan untuk menyuburkan rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala.

Namun, bukti yang mendukung kemanjurannya untuk tujuan ini masih sangat terbatas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres oksidatif yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com