Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadari, 3 Dampak Negatif dari Kebiasaan Binge Watching

Kompas.com - 08/03/2021, 19:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber nm.org

Semakin sering melakukannya maka tubuh akan menginginkan lebih banyak dopamin ini.

Dampaknya, kita akan semakin kecanduan untuk semakin sering maraton serial atau film karena menimbulkan rasa bahagia.

Perilaku dan pikiran, bila diulangi dari waktu ke waktu, dapat menjadi pola dan kebiasaan saraf, yang sebenarnya sulit untuk dihancurkan atau diubah.

Demikian dikatakan Danesh A. Alam, MD, psikiater bersertifikat dari Northwestern Medicine Behavioral Health Services.

  • Membuat terisolasi

Menonton televisi awalnya ditujukan sebagai kegiatan refreshing untuk melepaskan stres.

Namun jika dilakukan dalam bentuk ekstrem, seperti binge watching, maka akan berpengaruh pada kondisi sosial.

Baca juga: Mengenal Indikasi Kecanduan Online Game pada Remaja

Kebiasaan asyik nonton serial akan membuat kita mengisolasi diri dan memutus hubungan dengan teman atau kerabat -atau di masa pandemi, dengan orang serumah.

Secara tidak sadar kita menghabiskan begitu banyak waktu di depan layar, sehingga melewatkan berbagai hal dalam hidup.

Terlebih lagi -seperti disebut di atas, ada banyak platform streaming membuat kita semakin mudah melanjutkan tontonan.

Episode serial tersebut tersedia dalam jumlah banyak sekaligus, sehingga tak perlu menunggu lama untuk menamatkannya.

  • Mengganggu jam tidur

Riset menunjukkan, maraton film membuat otak lebih bergairah sehingga sulit untuk tidur.

Akibatnya, aktivitas akan terganggu karena tubuh bakal terasa lemas dan lelah, setelah begadang semalaman.

Dampak negatif lainnya yang muncul antara lain memicu depresi, kecemasakan, dan sakit punggung.

Kebiasaan nonton sambil ngemil juga meningkatkan risiko obesitas, stroke, dan penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber nm.org
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com