Apabila terbukti ada tindak pelecehan, bisa melakukan intervensi kepada korban dan pelaku secara bersama-sama dengan orang lain.
3. Dokumentasikan
"Ini memang tricky dan frontal. Tapi yang penting, saat ingin menggunakan dokumentasi untuk pelaporan harus dapat persetujuan korban," ujar Anindya.
Tanyakan ke korban apakah dokumentasi tersebut boleh disebarluaskan atau tidak. Jangan sampai dokumentasi malah menjadi bumerang buat korban. Jadi jagalah keamanan korban.
4. Ditegur
Beberapa orang yang memiliki keberanian tinggi biasanya lebih memilih untuk langsung menegur pelaku pelecehan seksual. Tapi sebelum itu, pastikan situasinya aman ketika hendak menegur.
"Silahkan berikan teguran dengan cepat, tegas, jelas, dan jangan berlarut-larut," kata Anindya.
5. Ditenangkan
Cara ini sering kali dilupakan. Padahal korban pelecehan seksual perlu ditenangkan. Tak bisa dipungkiri peristiwa yang dialaminya bisa menyebabkan syok hingga kehilangan kepercayaan diri.
"Kebanyakan kita sering fokus ke pelaku, berpikir apa yang harus dilakukan tapi lupa rasanya menjadi korban," ucap Anindya.
Baca juga: Cara Hannah Al Rashid Bikin Kapok Pelaku Pelecehan Seksual
Jadi, bila melihat tindak pelecehan seksual, jangan ragu memberikan ketenangan pada korban. Tanyakan hal-hal seperti apa yang bisa dilakukan, apa perlu ditemani atau tidak, dan lain sebagainya.
Memberikan ketenangan pada korban pelecehan seksual dapat lembuatnya merasa mendapatkan dukungan dan kepercayaan diri lagi.
Baca juga: Ada Pelecehan Seksual, Bagaimana Menanggapinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.