Beberapa penelitian yang telah melihat langsung ke sel di laboratorium menemukan bahwa partikel mikroplastik dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada sel.
"Namun, kami tidak tahu apakah plastik benar-benar masuk ke dalam sel-sel itu pada awalnya, lalu menyebabkan efek peradangan," tuturnya.
Sebagian besar mikroplastik mungkin bergerak melalui sistem pencernaan dan keluar melalui kotoran kita.
Akan tetapi, plastik tidak bersifat stabil dan faktor-faktor, seperti pelapukan, paparan sinar matahari, dan pengoksidasi.
Semuanya dapat membuat perubahan kimiawi, serta struktural yang mungkin memengaruhi bagaimana plastik berinteraksi dengan tubuh kita.
"Jadi, hanya karena kami tidak memiliki data yang menunjukkan bahwa mikroplastik menyebabkan masalah kesehatan bukan berarti partikel ini aman," terangnya.
"Kecuali, jika kita memahami dari mana asal plastik, ukurannya, jenis plastiknya, dan bagaimana bentuknya karena sangat sulit untuk memahami apakah plastik itu akan menimbulkan ancaman," imbuh dia.
Baca juga: Mikroplastik Ditemukan dalam Plasenta Ibu Hamil, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.