KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi AstraZeneca telah tiba di Indonesia, Senin (8/3/2021).
Jumlah vaksin yang sudah tiba sebanyak 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton.
Ini merupakan vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia setelah Sinovac yang sudah mulai didistribusikan ke masyarakat.
Lalu, apakah kemungkinan efek samping yang akan muncul dari penggunaan vaksin ini?
Baca juga: Indonesia Kedatangan 1 Juta Vaksin Astrazeneca
Dilansir dari situs informasi Pemerintah Inggris, gov.uk, sama seperti semua obat dan vaksin lain, AstraZeneca juga dapat memunculkan potensi efek samping.
Namun, tidak semua orang akan mengalaminya.
Dalam sejumlah studi klinis terhadap vaksin tersebut, kebanyakan efek samping adalah ringan sampai sedang yang sembuh dalam beberapa hari dan pada beberapa kasus hingga satu minggu setelah vaksinasi.
Jika efek samping seperti nyeri dan/atau demam yang muncul terasa mengganggu, obat yang mengandung parasetamol dapat dikonsumsi.
Berikut efek samping yang muncul selama uji klinis vaksin AstraZeneca:
Berikut beberapa efek samping yang dapat memengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang atau dikatakan sangat umum terjadi:
Gejala ini dapat memengaruhi satu dari 10 orang atau umum terjadi, antara lain:
Gejala ini dikatakan jarang terjadi atau hanya dapat memengaruhi hingga 1 dari 10 orang, yakni:
Baca juga: Baru Tiba di Indonesia, Ini 6 Perbedaan Vaksin AstraZeneca Vs Sinovac
Ada pula efek samping yang tidak diketahui atau belum dapat diperkirakan dari data yang tersedia.
Salah satunya adalah reaksi alergi parah (anafilaksis).
Dalam uji klinis vaksin Covid-19 AstraZeneca, ada laporan kejadian yang sangat jarang terjadi terkait dengan peradangan sistem saraf. Ini dapat menyebabkan kondisi seperti mati rasa dan kesemutan.
Akan tetapi, belum dapat dipastikan apakah kejadian ini disebabkan oleh vaksin atau bukan.
Beberapa orang juga melaporkan merasakan kedinginan tiba-tiba, dengan gejala seperti menggigil disertai kenaikan suhu badan, beberapa disertai keringat, sakit kepala (termasuk sakit kepala migrain), mual, nyeri otot, dan perasaan tidak enak badan, yang dimulai satu hari setelah mendapatkan vaksin.
Biasanya, efek tersebut berlangsung selama satu atau dua hari.
Jika mengalami demam tinggi yang berlangsung selama lebih dari dua atau tiga hari, atau mengalami gejala lain secara terus-menerus, itu mungkin bukan karena efek samping vaksin. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan saran pengobatan yang tepat.
Memang, belum diketahui kapan vaksin ini akan mulai didistribusikan ke masyarakat Indonesia. Namun, mengetahui potensi efek samping AstraZeneca akan membuat kita lebih siap ketika menerimanya kelak.
Baca juga: Mengenal Vaksin Corona AstraZeneca yang Telah Tiba di Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.