Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2021, 13:24 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber ,Healthline

KOMPAS.com - Terapi bekam menjadi pusat perhatian lagi akhir-akhir ini, dikarenakan Dwayne "The Rock" Johnson yang membagikan foto instagram dengan keadaan punggung yang dipenuhi memar melingkar akibat terapi bekam

The Rock bukanlah sosok terkenal pertama yang mencoba bekam sebagai bentuk terapi; perenang Michael Phelps pernah mencobanya juga dan bekasnya terlihat di Olimpiade 2016.

Terapi bekam sendiri sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, maupun beberapa negara di dunia.

Dilansir dari Men's Health, bekam adalah metode pengobatan dari Tiongkok untuk mengobati rasa sakit setelah berolahraga, dengan meletakkan cangkir kaca yang bagian dalamnya dipanaskan di kulit,  menciptakan ruang hampa yang menarik jaringan.

Michael Phelps Michael Phelps
Ada dua kategori bekam yang dapat dipilih berdasarkan preferensi dan keadaan kesehatan anda yang ditentukan oleh praktisi terpercaya, yaitu:

Bekam Kering hanya menggunakan metode isap saja.

Bekam basah melibatkan pengisapan dan pengeluaran darah yang terkontrol. 

Untuk mendapatkan hasil terbaik dari terapi ini, disarankan untuk berpuasa atau sekedar memakan makanan ringan selama dua hingga tiga jam sebelum sesi bekam.

Terapi bekam dilakukan dengan meletakkan cangkir di atas kulit dan kemudian dipanaskan sehingga menempel di kulit. Cangkir bisa dipanaskan dengan api menggunakan alkohol, herba, atau kertas yang ditempatkan langsung ke dalam cangkir.

Begitu api dihilangkan, cangkir yang dipanaskan segera ditempelkan dengan sisi terbuka langsung di kulit Anda.

Namun, untuk cara yang lebih modern, bekam dapat menggunakan pompa karet untuk membuat metode hisap dibandingkan dengan metode panas yang lebih tradisional.

Ilustrasi. Ilustrasi.

Mengutip dari Healthline, sebuah tinjauan tahun 2012 dari studies Trusted Source menunjukkan kekuatan penyembuhan terapi bekam mungkin lebih dari sekadar efek plasebo.

Para peneliti menemukan bahwa terapi bekam dapat membantu kondisi berikut, antara lain: herpes zoster, kelumpuhan wajah, batuk dan dispnea, jerawat, herniasi lumbal, dan spondylosis serviks.

Bekam juga disebut dapat mempercepat penyembuhan penyakit dengan aliran darah. Mereka yang percaya mengklaim bahwa bekam membantu memfasilitasi aliran "qi" di dalam tubuh. Qi adalah kata Cina yang berarti kekuatan hidup. 

Banyak penganut Taoisme percaya bahwa bekam membantu menyeimbangkan yin dan yang, atau negatif dan positif, di dalam tubuh.

Memulihkan keseimbangan antara dua ekstrem ini dianggap membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap patogen serta meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by therock (@therock)

Bekam sendiri diketahui meningkatkan sirkulasi darah ke area tempat cangkir diletakkan. Ini dapat meredakan ketegangan otot, yang dapat meningkatkan aliran darah secara keseluruhan dan meningkatkan perbaikan sel.

Namun, dari berbagai riset yang dilakukan, ada sekitar 135 studi yang mengandung tingkat bias yang tinggi. Masih perlu lebih banyak penelitian yang diperlukan untuk menilai keefektifan dari terapi bekam.

Meski begitu, tidak terlalu banyak efek samping dari terapi bekam, walau beberapa orang melaporkan terjadi pusing, berkeringat, atau mual setelahnya.

Jika memang anda percaya akan terapi ini, yang terpenting adalah mencari tahu secara detail tentang praktisi terapi bekam terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ,Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com