Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2021, 18:35 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru virus corona asal Inggris atau B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia dan harus segera diwaspadai.

Dokter spesialis paru, Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan, selain bisa menularkan pada orang yang belum pernah terkena Covid-19, varian ini juga dapat menginfeksi penyintas Covid-19.

Baca juga: Waspada, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Lebih Menular dari Sebelumnya

"Seseorang yang sudah sembuh dari Covid-19 memang akan memiliki antibodi yang hanya bertahan selama 3-12 bulan."

Demikian kata Erlina dalam virtual event bersama Kalbe Farma melalui aplikasi Zoom, Selasa (9/3/2021).

"Setelah antibodi menghilang, maka penyintas Covid-19 sangat mungkin terinfeksi kembali dengan mutasi virus yang terbaru," sambung dia.

Meski demikian, dia mengungkapkan, belum ada penelitian yang menunjukkan keparahan penyakit akibat varian B.1.1.7 tersebut.

Baca juga: Perlindungan Diri untuk Cegah Terpapar Mutasi Virus Corona B.1.1.7

Maka dari itu, program vaksinasi perlu dilakukan percepatan agar masyarakat dapat membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) guna mencegah penularan virus secara luas.

Dia juga menganjurkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, dan sebisa mungkin berada di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak untuk ke luar.

Dampak jangka panjang

Tidak hanya soal terinfeksi kembali dengan varian baru B.1.1.7, penyintas Covid-19 berpotensi tinggi untuk mengalami dampak jangka panjang corona (long covid).

Seharusnya penyintas Covid-19 mengalami penyembuhan setelah 2-6 minggu. Namun, pada beberapa orang, gejala corona justru dapat bertahan atau muncul kembali setelah mereka pulih.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Perlukah Pakai Perlindungan Ekstra?

Ada pun gejala yang muncul antara lain sakit kepala, batuk, sesak napas, anosmia, diare, mual, nyeri pada tubuh dan dada, serta kebingungan.

"Long covid ini banyak terjadi pada orang-orang yang memiliki faktor risiko hipertensi, obesitas, dan gangguan kondisi kesehatan mental," ungkap dr Erlina.

Kendati demikian, long covid akan berangsur membaik dalam kurun waktu tiga bulan dengan penanganan multidisipliner atau sesuai gejala penyakit yang ditimbulkan oleh penyintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com