Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Vegan dalam Produk Skincare, Apa Kelebihannya?

Kompas.com - 09/03/2021, 20:26 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Semenjak Covid-19 menjadi pandemi di Indonesia, masyarakat menjadi lebih perhatian terhadap kesehatannya. Banyak orang kemudian mulai mengadopsi gaya hidup sehat, salah satunya dengan memilih segala sesuatunya yang berbahan alami dari tumbuhan.

Pilihan bahan alami ini tidak terbatas hanya makanan, namun termasuk dalam hal membersihkan serta merawat kulit dan wajah. Bisa dibilang, gaya hidup vegan pun merembet hingga ke produk perawatan tubuh.

Tren ini juga didorong oleh kesadaran makin banyak orang untuk tidak menggunakan produk berbahan hewan atau diuji pada hewan karena dianggap sebagai perilaku yang kejam.

Pada saat yang sama, kemajuan teknologi telah memungkinkan kita untuk mengekstrak berbagai bahan dari tanaman, dan menjadikannya produk perawatan tubuh yang aman.

Hal ini memberikan lebih banyak pilihan bagi mereka yang ingin memakai produk yang berasal dari sumber alami seperti buah, sayur, dan biji-bijian.

Karena banyaknya pilihan itu juga, sebagian orang beralih kepada perawatan kecantikan yang lebih alami, yaitu menggunakan produk yang berbahan dasar tumbuh-tumbuhan. Tidak hanya pada skincare, hal ini juga berlaku pada makeup.

Baca juga: Skin Care Vegan Asal Korea, Aman Bagi Kulit Sensitif

Fitokimia

Adapun bahan-bahan alami dari tumbuhan disebut Phytochemical atau fitokimia. Fitokimia yang dipakai dalam produk perawatan adalah senyawa atau bahan kimia alami yang terdapat dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang memberikan nutrisi dan memiliki manfaat melawan jamur, bakteri, dan infeksi.

Phytochemical umumnya memiliki manfaat berbeda sesuai dengan klasifikasi warnanya, yang terdiri dari Ungu (Purple), Kuning/Oranye (Yellow/Orange), Hijau (Green), dan Putih (White).

Komposisi phytochemical dinilai sama kuatnya dengan senyawa kimia biasa, namun lebih alami karena berasal langsung dari ekstrak tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian.

“Indonesia sebagai salah satu penghasil sumber daya alam terbesar di Asia Tenggara, menjadi potensi bagi pengembangan phyto-chemical yang dapat diperoleh dari variasi vegetatif yang ditawarkan oleh negeri ini," ujar Cheong Min-Kyoung, Presiden Direktur dari PT Cosmax Indonesia.

"Phyto-chemical juga dinilai akan menjadi populer di tahun ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat, natural, dan clean beauty,” tambahnya.

Sayuran atau buah-buahan yang berwarna ungu seperti blueberry, terong, dan lainnya kaya akan bahan kimia alami antosianin yang dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas di dalam tubuh.

Tumbuh-tumbuhan berwarna kuning dan oranye seperti labu dan wortel, juga mengandung Beta-Karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, memainkan peran positif pada kulit setara dengan senyawa kimiawi seperti retinol.

Sayuran hijau seperti brokoli banyak mengandung klorofil, yang membantu meregenerasi sel dan bertindak sebagai penangkal alami zat berbahaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com