Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajakan Sejauh Mata Memandang untuk Peduli Sampah Tekstil

Kompas.com - 10/03/2021, 08:41 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri fast fashion memberikan alternatif bagi masyarakat untuk membeli pakaian dengan harga terjangkau.

Sayangnya, karena harga pakaian yang relatif murah dalam segmen ini, jumlah limbah tekstil pun terus meningkat.

Terlebih, penggunaan bahan-bahan tertentu seperti poliester tidak bisa terurai dengan baik, saat sudah menjadi sampah.

Baca juga: Instalasi Kreatif Sejauh Mata Memandang, Ajak Anak Peduli Lingkungan 

Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM) mengatakan, saat ini dunia dihadapkan pada krisis iklim, yang menjadi tanggung jawab setiap orang.

"Kita sudah masuk dekade kehidupan krisis iklim, dan tidak ada banyak waktu. Kita harus memperlakukan krisis iklim seperti krisis, bukan cuma wacana."

Begitu kata Chitra dalam konferensi pers dan pembukaan pameran "Sayang Sandang, Sayang Alam" yang diadakan secara irtual pada Selasa (9/3/2021).

Chitra mengatakan, seluruh pihak, -baik individu maupun perusahaan, perlu mengambil bagian dalam perubahan, demi menyelamatkan bumi, meski dimulai dari langkah kecil.

"Penting bagi semua orang untuk berubah, meskipun sedikit," tegas dia.

Chitra mengaku terganggu dengan fakta yang memprihatinkan dari beberapa sumber terpercaya mengenai sampah tekstil.

"Di tahun 2021, tempat pembuangan akhir Bantar Gebang di Bekasi dan TPA lain di Indonesia sudah penuh kapasitasnya, dan tidak mampu menampung sampah lagi tahun ini," tutur dia.

Dari sekian banyak tumpukan sampah yang ada di sejumlah TPA, Chitra menemukan adanya sampah tekstil yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan.

Baca juga: Pelepah Pisang, Alternatif Material Kerajinan dari Limbah Organik

"95 persen dari sampah tekstil masih bisa di-recycle atau di-upcycle," ungkap Chitra.

"Jadi tidak perlu bahan-bahan tekstil itu jadi bagian dari sampah di TPA, atau masuk ke laut dan sungai," tegas dia.

Pameran "Sayang Sandang Sayang Alam"

Guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan dari sampah tekstil bagi alam, Sejauh Mata Memandang mengadakan pameran bertajuk "Sayang Sandang, Sayang Alam."

Pameran ini disponsori Taco, perusahaan penyedia produk interior dengan Astha District 8, pusat perbelanjaan di kawasan SCBD, Jakarta, sebagai tempat digelarnya pameran tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com