Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi dalam Sepatu Lari Nike, Curang atau Tak Terhindarkan?

Kompas.com - 10/03/2021, 12:54 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sejumlah atlet yang disponsori Nike mengenakan sepatu purwarupa track spikes dari merek Swoosh, dan berlari dalam waktu yang sangat cepat.

Peningkatan performa yang diberikan oleh kedua jenis sepatu itu dihasilkan dengan mengurangi usaha atau energi atlet untuk berlari pada kecepatan tertentu.

Nike Vaporfly yang dipakai kedua atlet di Olimpiade 2016 meningkatkan efisiensi lari sekitar empat persen jika dibandingkan sepatu maraton biasa, karena itu Nike memberikan embel-embel "4%".

Apabila digambarkan, peningkatan yang diberikan Vaporfly tersebut dalam performa lari sekitar 2-3 persen.

Sejak kemunculan Vaporfly di tahun 2016, catatan waktu dari 50 pelari maraton pria meningkat rata-rata sebesar dua persen.

Pada 50 pelari maraton wanita terbaik, angka itu meningkat hingga sekitar 2,6 persen.

Sedangkan, sepatu track spikes dari Nike juga dianggap memberikan peningkatan ekonomi lari yang signifikan bagi para atlet.

Baca juga: Sepatu Lari Nike Nyaris Dilarang Karena Terlalu Bagus

Fitur yang ditawarkan sepatu lari berteknologi tinggi

Peningkatan performa pada sepatu lari tidak lepas dari sejumlah fitur yang ditawarkan.

Sebut saja, bobot sepatu yang lebih ringan, komposisi material, ketebalan bagian tumit, dan longitudinal bending stiffness atau istilah sederhananya adalah tingkat kelenturan sepatu dari tumit hingga ujung kaki.

Pelat serat karbon di bagian tumit hingga ujung kaki di dalam sol busa Vaporfly menjadi inovasi yang menarik perhatian.

Pelat tersebut bukan konsep baru, namun bentuk scoop yang spesifik menawarkan peningkatan performa terbaru.

Dengan menggunakan pelat berbentuk scoop itulah, efek "jungkat-jungkit" dirasakan oleh para pelari yang membantu mengembalikan energi setiap kaki menginjak tanah.

Vaporfly juga menggunakan busa PEBA, yang menyimpan jauh lebih banyak energi dari cara pelari mendarat dengan kaki setiap kali mereka mengambil langkah (foot strikes).

Selain itu, busa ini mampu mengembalikan lebih banyak energi ke pelari, dibandingkan bahan TPU dan EVA yang biasa dipakai dalam sepatu kets.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com