Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi dalam Sepatu Lari Nike, Curang atau Tak Terhindarkan?

Kompas.com - 10/03/2021, 12:54 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Busa PEBA juga lebih ringan. Vaporfly memiliki berat sekitar 50 gram lebih ringan dari busa sepatu lari konvensional.

Ketebalan tumit sepatu yang mencapai 40 mm pun patut diperhitungkan, karena lebih tebal sekitar 10 mm dibandingkan sepatu lari lainnya.

Baca juga: Kontroversi Nike ZoomX Vaporfly dan Kompetitor yang Mengikuti Jejaknya

Pecahnya rekor berkat sepatu lari Nike

Sepatu baru Nike bukan satu-satunya inovasi berbasis teknologi dan sains yang memberikan keuntungan pada olahraga lari jarak jauh.

Ketika Eliud Kipchoge memecahkan rintangan maraton dua jam dalam perlombaan tidak resmi di tahun 2019, dia memakai "sepatu super" purwarupa Nike.

Faktor lain seperti perlengkapan lari, desain lintasan, langkah yang dibuat, dan strategi latihan Kipchoge, semua diteliti secara mendalam.

Sepatu lari yang membantu Kipchoge berlari lebih cepat tentunya juga diteliti.

Namun, alat inovatif lain seperti teknologi kecepatan gelombang cahaya, yang digunakan saat rekor dunia 5.000 m dan 10.000 m tercipta di tahun 2020 juga dapat berkontribusi pada peningkatan kecepatan pelari.

World Athletics, badan pengelola yang bertanggung jawab atas olahraga lari jarak jauh, mengeluarkan panduan terbaru tentang penggunaan sepatu pada Agustus 2020.

Lembaga tersebut mengizinkan ketebalan tumit hingga 40 mm pada sepatu road running, dan 25 mm pada sepatu running spikes.

Pembatasan inovasi teknologi sepertinya juga ditemui di olahraga lain.

Di tahun 2008, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA dianggap bertanggung jawab atas lahirnya rekor baru dalam olahraga renang.

Kala itu, NASA merancang pakaian renang full-body atau seluruh tubuh.

Penggunaan pakaian renang seluruh tubuh langsung dilarang, kendati teknologi yang diusung masih terlihat dalam pakaian renang atlet saat ini.

Baca juga: Nike Air Zoom Alphafly, Penghormatan untuk Eliud Kipchoge

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com