Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Vaksin Covid-19 Lebih Mungkin Dirasakan Perempuan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 10/03/2021, 17:22 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

"Tubuh kita meningkatkan respons kekebalan yang sangat kuat (setelah divaksin) dan sebagai hasilnya kita kemungkinan besar akan terlindungi," kata Dr. Klein.

Untuk diketahui, baik Moderna maupun Pfizer bukanlah jenis vaksin yang sudah didistribusikan ke masyarakat Indonesia saat ini.

Namun, Pfizer adalah salah satu merek vaksin yang nantinya berpeluang digunakan di Indonesia, sehingga hasil studi ini cukup relevan untuk diketahui masyarakat Indonesia.

Selain itu, hasil ini juga ternyata konsisten dengan hasil dari vaksin-vaksin terdahulu, selain vaksin Covid-19.

Untuk itu, ada kecenderungan hasil yang sama juga ditemukan pada penerima vaksin Covid-19, meskipun belum ada penelitian serupa yang membuktikannya.

Penyebab efek lebih dirasakan oleh perempuan

Beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa lebih banyak perempuan yang cenderung merasakan efek samping vaksin Covid-19, antara lain:

1. Faktor perilaku

Menurut peneliti kesehatan internasional dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Rosemary Morgan, ada kecenderungan perempuan lebih mungkin melaporkan efek samping yang dirasakan, sekalipun jika efek samping yang dirasakan sebetulnya sama dengan laki-laki.

Tidak ada penelitian khusus yang dapat mendukung klaim ini.

Tetapi, ia meyakini kemungkinan laki-laki melapor ke dokter akibat efek samping vaksin lebih kecil daripada perempuan.

Baca juga: Tiba di Indonesia, Ketahui Potensi Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca

2. Faktor biologis

“Respon imun perempuan berbeda, dalam banyak hal,” kata ahli imunologi dari University of Toronto, Eleanor Fish.

Penelitian menunjukkan bahwa terkadang perempuan memproduksi dua kali lebih banyak antibodi pelawan infeksi sebagai respons terhadap vaksin.

Ini dikhususkan untuk influenza, MMR, demam kuning, rabies, dan hepatitis A dan B, yang penelitiannya telah dipublikasikan.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan apakah hal sama berpotensi terhadi pada perempuan penerima vaksin Covid-19.

Ini terutama terjadi pada kelompok dewasa muda. Menurut Gee, kemungkinan ini berkaitan dengan hormon reproduksi.

Hormon seks termasuk estrogen, progesteron, dan testosteron dapat mengikat permukaan sel kekebalan dan memengaruhi cara kerjanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com