Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Seniman Tato Iran yang Tertolak karena Stigma Negatif

Kompas.com - 10/03/2021, 18:11 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Aljazeera

Padahal, sudah banyak tato artist yang membuktikan kesuksesan dan pencapaiannya di bidang ini. Namun ia menilai kondisi tersebut sebenarnya bisa lebih baik andai lebih banyak dukungan dan situasi lebih kondusif.

Banyak seniman tato lokal yang sebenarnya bisa berprestasi dalam ajang internasional, hal yang masih jadi mimpi belaka.

Meski demikian, pria yang juga berjualan produk custom artwork ini percaya jika bakat tato bisa mendapatkan pengakuan meski di tengah masyarakat Islam.

Sulit Mengembangkan Bisnis dan Kreativitas

Bukan hanya dalam kehidupan sosial, stigma jelek ini juga menghambat perkembangan bisnisnya. Mirzaei mengatakan jika berbagai peralatan dan tinta yang dipakai untuk tato didatangkan secara impor dari Amerika Serikat.

Sayangnya kondisi yang terjadi belakangan menambah buruk kondisi para seniman tato dari segi keuangan. Penurunan mata uang Rial yang salah satunya diakibatkan sanksi nuklir dari Amerika membuat mereka harus membayar mahal untuk pembelian barang-barang tersebut.

Sebaliknya, bisnis dilalukan dalam mata uang lokal sehingga keuntungan amat sulit didapatkan. Belum lagi rasa tidak aman yang dirasakan ketika menjalankan bisnis ini sehingga kondisinya makin tidak kondusif.

Baca juga: Karena Tato dan Warna Rambut, Influencer Saudi Ini Kehilangan Hak Asuh Anak

Ava Azad, salah satu seniman tato wanita Tehran menyampaikan rasa frustasinya atas kondisi yang dihadapinya. Sebagai wanita, ia memiliki banyak batasan yang menghambat perkembangannya sebagai seniman.

Meski mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, ia belum bisa bebas mengembangkan diri dan menjalankan bisnis. Ia selalu dipenuhi rasa khawatir tiap kali menerima klien di rumahnya.

“Beberapa klien datang ke rumah dan saya harus memastikan dari jauh jika mereka bukan polisi atau seseorang yang menyamar,” katanya.

Rasa tertekannya ini muncul karena khawatir jika kariernya akan mendatangkan bahaya. Bukan hanya pada dirinya namun juga pada teman dan keluarganya.

Rasa takut ini pula yang membuatnya tidak menerima banyak klien karena takut terlalu terekspos. Ia juga berusaha tak tertangkap mata publik termasuk dalam unggahan sosial media dan materi promosi lainnya.

Meski demikian, ini tak menghalanginya untuk ikut serta dalam pameran yang jadi bukti eksistensi industri tato Iran ini.

Di sisi lain, ia masih memendam harapan untuk hijrah ke Jerman. Harapannya negara yang lebih bebas itu bisa mengkomodir mimpinya mengembangkan diri sebagai seniman olah gambar.

Baca juga: Zayn Malik Punya Tato Khusus untuk Anak Perempuannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com