Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2021, 23:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah sejak lama hubungan antara Porsche dan TAG Heuer terasa begitu dekat.

Namun di masa lalu, kedua perusahaan di bidang industri yang berbeda ini justru terkesan "malu-malu kucing" antara satu sama lain.

Bahkan, Heritage Director TAG Heuer Catherine Eberle-Devaux pernah menggambarkan seperti apa hubungan yang dimiliki perusahaannya dengan Porsche.

Baca juga: Sepeda Listrik Porsche, Terinspirasi dari Mobil Offroad

"Kami sudah saling 'menggoda' selama beberapa dekade, lebih dari setengah abad, tetapi baru sekarang hubungan itu terungkap ke publik," ucap Eberle-Devaux.

Setelah melewati negosiasi yang panjang, barulah TAG Heuer dan Porsche menjalin kerja sama global secara resmi.

Kolaborasi antara TAG Heuer dan Porsche bisa dibilang sedikit terlambat. Hal itu setidaknya dikatakan oleh CEO TAG Heuer, Frederic Arnault.

"Kami sudah berdekatan dalam banyak topik tanpa pernah bekerja sama dengan semestinya," kata dia.

Kisah "asmara" kedua perusahaan dimulai pada awal 1960-an.

Baca juga: TAG Heuer dan Porsche Luncurkan Carrera Special Cronograph

Kala itu, perusahaan Heuer (sebelum berganti nama menjadi TAG Heuer) dipimpin oleh anak muda yang ambisius, yaitu Jack Heuer.

Pada tahun 1961, ketika Jack berusia 29 tahun, dia mengambil alih kendali perusahaan yang didirikan oleh kakek buyutnya, Edouard.

Bisnis arloji bukanlah satu-satunya bisnis yang diwarisi Jack dari sang kakek.

Jack juga mendapat pengaruh dari Edouard yang menggandrungi segala jenis mesin, termasuk mesin mobil.

"Dia menyadari dengan cepat bahwa kita tidak pernah tahu kapan kita akan tiba di mana pun itu, karena kita harus sering berhenti untuk mendinginkan mesin," sebut Jack.

Dituturkan Jack, di masa lalu, orang mengendarai mobil di Swiss -negeri asal TAG Heuer, menghadapi banyak potensi risiko.

Misalnya, mesin yang mengalami overheat, salju menumpuk di jalanan, hingga hewan ternak yang menghambat pengendara.

Alhasil, pengendara mobil di Swiss kala itu cenderung lebih mudah melupakan waktu.

"Karena itulah dia (Edouard) menemukan apa yang kita sebut kronograf 'Time of Trip',” jelas Jack.

Pada saat Jack bergabung dengan perusahaan, kondisi jalanan di Swiss sudah membaik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com