Bisnis arloji bukanlah satu-satunya bisnis yang diwarisi Jack dari sang kakek.
Jack juga mendapat pengaruh dari Edouard yang menggandrungi segala jenis mesin, termasuk mesin mobil.
"Dia menyadari dengan cepat bahwa kita tidak pernah tahu kapan kita akan tiba di mana pun itu, karena kita harus sering berhenti untuk mendinginkan mesin," sebut Jack.
Dituturkan Jack, di masa lalu, orang mengendarai mobil di Swiss -negeri asal TAG Heuer, menghadapi banyak potensi risiko.
Misalnya, mesin yang mengalami overheat, salju menumpuk di jalanan, hingga hewan ternak yang menghambat pengendara.
Alhasil, pengendara mobil di Swiss kala itu cenderung lebih mudah melupakan waktu.
"Karena itulah dia (Edouard) menemukan apa yang kita sebut kronograf 'Time of Trip',” jelas Jack.
Pada saat Jack bergabung dengan perusahaan, kondisi jalanan di Swiss sudah membaik.
Gelaran balapan reli di negara itu dimanfaatkan perusahaan Heuer untuk "membenamkan" pengatur waktu di dasbor mobil MGA merah.
Baca juga: Lego Rilis Kembali Miniatur Porsche 911 dengan Konsep 2 in 1
"Kami berada di urutan ketiga, terlambat satu menit, karena saya salah membaca tombol register kecil, saya sangat marah kala itu," kata Jack.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.