Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2021, 13:12 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada satu mantra yang kerap kali kita dengar ketika ingin menurunkan berat badan, yaitu "Makan lebih sedikit untuk menurunkan lebih banyak berat".

Mantra di atas memang ada benarnya karena menurunkan berat badan adalah tentang mengurangi asupan kalori dan membakar lebih banyak dengan melakukan berbagai jenis aktivitas fisik.

Namun, ternyata tidak tepat jika kita justru mengurangi frekuensi makan, misalnya dengan menghindari makan malam.

Sering kali pejuang diet memutuskan untuk melewatkan makan malam dengan harapan itu akan membantu mengurangi beberapa inci ekstra dari lingkar pinggang.

Namun, Ini justru bisa menjadi salah dan bahkan dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Dilansir dari Times of India, berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal Nutrients, orang yang sering melewatkan makan malam justru bertambah berat badannya dibandingkan dengan mereka yang makan di malam hari.

Baca juga: Berapa Lama Jarak Waktu Ideal antara Makan Malam dan Tidur?

Anda akan terkejut ketika mengetahui bahwa tidur dengan perut kosong meningkatkan persentase berat badan sebesar 10 persen selama periode studi enam tahun. Kelompok orang ini mengalami obesitas dan kelebihan berat badan.

Hasilnya pun sama, baik itu pada pria maupun wanita, tak ada perbedaan secara signifikan.

Lho, kok bisa sih tidak makan malam justru berat badan menjadi bertambah?

Berdasarkan penelitian tersebut, orang yang melewatkan makan malam biasanya ngemil banyak makanan tidak sehat di sore hari menuju malam. Hal ini mengakibatkan kekenyangan yang membuat tidak makan malam yang sesungguhnya.

Kebiasaan ngemil makanan berlemak, sarat karbohidrat, dan bergula tidak hanya buruk untuk tujuan penurunan berat badan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Makan makanan yang sehat dan terencana pada malam hari jauh lebih baik daripada memakan junk food atau camilan yang dianggap kecil sepanjang hari.

Baca juga: Tak Makan Malam Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Perhatikan kebutuhan tubuh

Di lain pihak, penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition pada 2017 mengungkapkan bahwa orang yang makan dua kali sehari dan tetap berpuasa selama berjam-jam berhasil menurunkan BMI (Indeks Massa Tubuh) mereka secara signifikan selama setahun.

Dalam studi yang sama, ditemukan pula bahwa orang yang mengonsumsi sebagian besar kalori harian saat makan siang atau sarapan mampu menurunkan BMI mereka lebih banyak daripada mereka yang makan paling banyak saat makan malam.

Setelah berkaca dari dua penelitian ini, tentu keputusan untuk makan malam atau tidak memang harus direncanakan dan butuh konsistensi yang baik. 

Boleh saja melewatkan makan malam, asal tidak ngemil terlalu banyak pada siang atau sore harinya. 

Jika Anda berencana untuk melewatkan makan malam, lebih baik mengikuti puasa intermiten untuk hasil yang lebih efektif.

Baca juga: 5 Metode Diet Puasa untuk Turunkan Berat Badan, Kamu Perlu Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com