Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Sterilisasi Pada Hewan Peliharaan, Bukan Tindakan Menyakitkan

Kompas.com - 13/03/2021, 10:27 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sterilisasi pada hewan banyak dianjurkan untuk mengontrol populasi. Memang masih banyak pro kontra soal tindakan ini pada hewan, namun manfaatnya juga banyak.

Sterilisasi dilakukan dengan tindakan bedah yang menghilangkan bagian tubuh reproduksi hewan. Bukan hanya pada anjing dan kucing, proses ini juga kerap dilakukan pada kelinci dan marmut.

Hewan betina disterilisasi dengan cara pengangkatan ovarium dan uterusnya. Sedangkan pada hewan laki-laki, disebut pula dengan kastrasi, tindakan ini dilakukan dengan operasi pengangkatan testis.

Berbeda dari anggapan awam, operasi ini tidak berbahaya karena dilakukan di bawah pengaruh bius. Apalagi tindakan ini dilakukan oleh tenaga medis terlatih seperti dokter hewan.

Dilansir dari Animal & Veterinary Service pada Sabtu (13/03/2021), hewan akan kembali bugar 24 jam sampai 48 jam pasca operasi. Selain itu, biasanya juga diberikan obat-obatan yang dibutuhkan agar hewan bisa kembali sehat dan aktif.

Ada baiknya hewan menjalani proses sterilisasi saat masih berusia muda. Risikonya masih rendah dan tidak ada implikasi buruk yang mungkin terjadi.

Baca juga: Ingin Pelihara Kucing Jalanan? Perhatikan Dulu 5 Hal Ini

Berikut adalah 5 keuntungan dari sterilisasi sebagaimana dilansir dari akun instagram letsadopindonesia:

  • Lebih sehat

Hewan yang menjalani proses sterilisasi akan jauh lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Bagi hewan jantan dapat menekan kemungkinan adanya kanker testis, penyakit prostat dan hernia.

Hal yang sama baiknya juga berlaku pada hewan betina yang dikebiri. Pengangkatan rahim dapat mengurangi risiko kanker rahim, indung telur, payudara dan kelenjar susu.

Baca juga: 9 Alasan Anjing dan Kucing Perlu Disteril

  • Mencegah overpopulasi

Mengacu pada data North Shore Animal League America, sepasang kucing dapat menghasilkan 12 anak dalam setahun. Jika terus beranak pinak, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 2 juta kucing pada tahun kedelapan.

Sementara itu, anjing dalam setahun bisa menghasilkan 16 anak. Dalam perhitungan yang serupa, angkanya bisa mencapai 67.000 ekor anjing pada tahun kedelapan.

Hal ini tentu saja berpengaruh buruk pada kesejahteraan hewan tersebut. Faktanya saat ini masih banyak hewan yang terlantar di jalanan.

Jika dipelihara, bayangkan biaya yang harus kita keluarkan jika terus beranak. Dengan membatasi jumlahnya, kita bisa meningkatkan perawatan hewan tersebut dan tidak terlalu membebani.

  • Mengurangi sikap agresif

Kadangkala hewan peliharaan bersikap agresif bahkan terhadap pemiliknya. Biasanya ini terjadi saat musim kawin ketika hormon mereka sedang meningkat.

Hal ini juga yang kemudian menjadi penyebab terjadinya perkelahian hewan karena berebut pasangan. Tak jarang luka yang diderita cukup berat atau bahkan menyebabkan kematian.

Baca juga: 7 Penyebab Kucing Berperilaku Agresif

  • Mencegah spraying

Spraying atau menandai wilayah dengan air kencing merupakan kebiasaan yang sering dilakukan kucing atau anjing jantan.

Pola ini kerap mengganggu khususnya bagi hewan yang dipelihara di rumah karena menimbulkan aroma tak sedap.

Pada sebagian besar kasus, tindakan kastrasi dapat membantu mengurangi kebiasaan ini khususnya pada musim kawin. Namun biasanya di fase awal pasca operasi, kebiasaan ini masih bertahan.

  • Mengurangi keinginan untuk berkeliaran

Anjing atau kucing yang sudah disteril biasanya lebih kalem dan betah di rumah. Tak perlu lagi khawatir karena kucing yang pergi berhari-hari atau anjing yang kabur saat pintu rumah dibuka.

Hal ini karena hewan tersebut tidak lagi merasa harus mencari pasangan untuk menyalurkan birahinya. Dengan demikian, hewan peliharaan juga lebih aman dan tidak terkena risiko seperti ditangkap orang tak bertanggung jawab atau tertabrak kendaraan.

Baca juga: 15 Fakta Menarik yang Harus Diketahui tentang Anjing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com