KOMPAS.com - Jantung berdebar terjadi ketika seseorang merasakan denyut jantung yang sangat kuat, tidak normal seperti biasanya.
Kondisi jantung berdebar, atau yang di dunia medis disebut palpitasi, bisa dialami orang di usia berapa pun. Namun ahli mengatakan, kondisi ini bisa dikaitkan dengan masalah pada jantung.
"Jantung berdebar-debar adalah masalah umum," kata ahli elektrofisiologi, Oussama Wazni, MD.
Wazni adalah eflektrofisiologi yang memiliki spesialisasi dalam masalah irama jantung yang tidak normal.
"Palpitasi bisa dikaitkan dengan masalah jantung. Tapi biasanya tidak berbahaya."
Baca juga: Apa Artinya Jika Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas?
Heart palpitations atau jantung berdebar
Jantung berdebar-debar bisa terasa seperti denyut jantung berhenti atau tersendat.
Terkadang, jantung dapat berdegup kencang atau melambat tanpa sebab. Biasanya, kondisi ini bertahan beberapa detik.
Dalam banyak kasus, palpitasi bukan merupakan kondisi yang patut dikhawatirkan. Namun, itu bisa menandakan aritmia atau irama jantung yang tidak normal.
Aritmia sering kali disebabkan oleh penyakit jantung, masalah katup jantung, kadar kalium yang tidak normal, atau masalah lainnya.
"Jika Anda sering mengalami palpitasi, atau sensasinya berlangsung lebih dari beberapa detik, ada baiknya memeriksakan diri," kata Wazni.
Kita perlu mengecek kondisi jantung ke dokter, jika palpitasi disertai gejala jantung lainnya, seperti:
Baca juga: Langkah Cepat Mengatasi Jantung Berdebar Kencang Tiba-tiba
Tidak ada langkah yang benar-benar ampuh dalam mengatasi jantung berdebar. Namun, kita bisa mencoba cara ini untuk mencegah palpitasi.
1. Mengurangi stres
Palpitasi sering menyerang saat kita stres. Cobalah mencari cara untuk menghilangkan stres, termasuk memperbanyak tidur dan berolahraga teratur.