Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang dengan Batu Ginjal Berisiko Alami Osteoporosis, Benarkah?

Kompas.com - 14/03/2021, 16:54 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Orang dengan batu ginjal ternyata lebih berisiko terkena masalah osteoporosis atau pun patah tulang.

Demikian kesimpulan penelitian yang dimuat dalam Journal of Bone and Mineral Research.

Sekitar seperempat orang dengan masalah batu ginjal dalam riset ini, didiagnosis mengalami osteoporosis atau patah tulang, pada masa yang sama saat didiagnosis memiliki batu ginjal.

Baca juga: 8 Gejala Batu Ginjal yang Pantang Disepelekan

“Kami berharap hasil penelitian ini mbisa eningkatkan kesadaran mengenai kemungkinan berkurangnya kekuatan tulang pada pasien batu ginjal.”

Demikian diungkapkan penulis utama dalam penelitian ini, Calyani Ganesan dari Universitas Stanford, California, Amerika Serikat.

Dalam penelitian ini, tim mengidentifikasi 531.431 pasien dengan penyakit batu ginjal antara tahun 2007-2015.

Para ilmuwan menemukan, ada 23,6 persen pasien dengan diagnosis osteoporosis atau patah tulang, pada sekitar waktu yang sama dengan diagnosis batu ginjal-nya.

Baca juga: 3 Jenis Olahraga untuk Mencegah Osteoporosis

Lalu, pada pasien yang tidak memiliki riwayat osteoporosis atau analisis tulang sebelum diagnosis batu ginjal, 9,1 persen menerima pemindaian kepadatan tulang setelah diagnosis batu ginjal.

Hasilnya, ada 20 persen responden yang kemudian didiagnosis dengan osteoporosis.

Temuan ini memberikan dukungan untuk penggunaan skrining kepadatan tulang yang lebih luas pada individu dengan batu ginjal.

Saran ini pun berlaku pada pria paruh baya dan bahkan lebih tua yang mungkin tidak dikenali sebagai berisiko untuk osteoporosis atau patah tulang.

Baca juga: Anggapan Keliru, Minum Banyak Air Bikin Ginjal Sehat

“Dalam penelitian ke depan, kami berharap dapat mengidentifikasi pasien batu ginjal mana yang berisiko lebih tinggi untuk osteoporosis atau patah tulang."

"Hal ini tentu membantu memandu upaya skrining kepadatan tulang oleh dokter dalam populasi kelompok ini,” tambah Ganesan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com