KOMPAS.com - Menyebarnya varian baru virus corona, B.1.1.7 dapat meningkatkan risiko penularan menjadi kian tinggi di banyak wilayah, termasuk di Indonesia.
Oleh sebab itu, beberapa ahli kesehatan masyarakat merekomendasikan agar setiap orang memperketat pemakaian masker selama masa pandemi ini.
"Masker kain mungkin 50 persen efektif dalam memblokade virus dan aerosol," kata Linsey Marr, seorang peneliti di Virginia Tech yang mempelajari penularan virus melalui udara.
Baca juga: Penyintas Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi Virus Corona B.1.1.7
"Tetapi kita berada di titik bahwa kita membutuhkan perlindungan lebih dari 50 persen," sambung dia.
Marr mengungkapkan, memang saat kita berada di luar ruangan, di mana udara segar dapat dengan cepat menyebarkan tetesan virus dan partikel yang lebih kecil, masker kain tetap baik-baik saja.
Namun partikel infeksius dapat menumpuk di dalam ruangan dan saat itulah kita harus menggunakan masker yang lebih baik untuk menghalangi masuknya virus.
"Saya sekarang memakai masker terbaik saya ke toko bahan makanan, tidak seperti sebelumnya," ujar dia.
Idealnya, kita semua memakai masker N95 karena mampu memblokade setidaknya 95 persen partikel saat dipakai dengan benar. Tetapi, saat ini pasokan masker N95 untuk masyarakat masih sangat terbatas.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menganjurkan pemakaian N95 hanya diperuntukkan bagi petugas perawatan kesehatan saja.
Baca juga: Waspada, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Lebih Menular dari Sebelumnya
Untungnya, ada cara lain untuk dapat meningkatkan perlindungan yang ditawarkan dari masker kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.