Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2021, 19:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NPR

KOMPAS.com - Menyebarnya varian baru virus corona, B.1.1.7 dapat meningkatkan risiko penularan menjadi kian tinggi di banyak wilayah, termasuk di Indonesia.

Oleh sebab itu, beberapa ahli kesehatan masyarakat merekomendasikan agar setiap orang memperketat pemakaian masker selama masa pandemi ini.

"Masker kain mungkin 50 persen efektif dalam memblokade virus dan aerosol," kata Linsey Marr, seorang peneliti di Virginia Tech yang mempelajari penularan virus melalui udara.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi Virus Corona B.1.1.7

"Tetapi kita berada di titik bahwa kita membutuhkan perlindungan lebih dari 50 persen," sambung dia.

Marr mengungkapkan, memang saat kita berada di luar ruangan, di mana udara segar dapat dengan cepat menyebarkan tetesan virus dan partikel yang lebih kecil, masker kain tetap baik-baik saja.

Namun partikel infeksius dapat menumpuk di dalam ruangan dan saat itulah kita harus menggunakan masker yang lebih baik untuk menghalangi masuknya virus.

"Saya sekarang memakai masker terbaik saya ke toko bahan makanan, tidak seperti sebelumnya," ujar dia.

Idealnya, kita semua memakai masker N95 karena mampu memblokade setidaknya 95 persen partikel saat dipakai dengan benar. Tetapi, saat ini pasokan masker N95 untuk masyarakat masih sangat terbatas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menganjurkan pemakaian N95 hanya diperuntukkan bagi petugas perawatan kesehatan saja.

Baca juga: Waspada, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Lebih Menular dari Sebelumnya

Untungnya, ada cara lain untuk dapat meningkatkan perlindungan yang ditawarkan dari masker kita.

Berikut ini adalah lima trik agar masker yang kita gunakan menjadi lebih protektif.

1. Memakai dua masker

Konsep memakai dua masker atau double-masking sedang mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini.

Terutama, setelah pakar penyakit menular, Dr Anthony Fauci menggembar-gemborkan ide tersebut.

Marr menejelaskan, pemakaiannya dimulai dengan masker bedah yang paling dekat dengan wajah. Lalu tambahkan kain di atasnya.

Kita sebaiknya memakai masker bedah yang terbuat dari bahan bukan tenunan yang disebut polipropilen karena bahan tersebut memiliki muatan elektrostatis yang memungkinkannya menjebak partikel.

Baca juga: Perlindungan Diri untuk Cegah Terpapar Mutasi Virus Corona B.1.1.7

Salah satu kelemahan dari masker bedah adalah banyak di antaranya tidak terlalu pas di wajah dan kemampuannya untuk menyaring partikel sebagian besar bergantung pada seberapa baik masker itu menempel di wajah.

"Dengan melapisi masker kain di atasnya, kita bisa mendapatkan ukuran yang lebih pas sambil menambahkan lapisan filtrasi ekstra," kata dia.

Menurut dia, memakai masker kain di atas masker bedah dapat menghalangi partikel virus hingga 75 persen efektif atau bahkan lebih dari itu.

"Jika kita memiliki 100 virus yang terbang menuju masker yang 50 persen efektif, maka 50 di antaranya akan disaring dan 50 akan lolos."

Halaman:
Sumber NPR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com