Wadah atau pot juga membutuhkan lubang drainase sehingga tanaman tidak terendam air.
Kita dapat meletakkan piring di bawah pot untuk menampung dan menahan air berlebih, tetapi buang sisa air yang tersisa setelah sekitar satu jam untuk mencegah pembusukan akar.
Sebelum menyiram, selalu periksa kelembapan tanah dengan cara menancapkan jari Anda ke dalam tanah kira-kira 5 cm. Sirami hanya jika tanah terasa kering.
Seberapa sering Anda perlu menyiram tergantung pada jenis tanaman, ukuran pot, cuaca, dan faktor lainnya.
Jika tanaman pot berada di luar ruangan mungkin perlu disiram satu atau dua kali sehari selama cuaca panas dan kering, tetapi lebih jarang bila cuaca dingin dan berawan.
Selain itu, semakin besar ukuran pot, semakin sedikit penyiraman yang perlu Anda lakukan.
Lalu, tanaman dalam pot tanah liat berpori membutuhkan air lebih sering daripada tanaman dalam pot plastik atau keramik.
Berbagai jenis tanaman memiliki kebutuhan penyiraman yang berbeda: Kaktus lebih menyukai penyiraman yang jarang, sedangkan canna menyukai tanah yang selalu lembab.
Secara umum, tanaman dengan banyak daun atau memiliki daun lebar biasanya lebih mudah haus dibandingkan dengan tanaman dengan sedikit dedaunan atau daun berlilin. Daun berbulu halus juga biasanya membutuhkan lebih sedikit air.
Baca juga: Perhatikan, Cara Menyiram Tanaman yang Pas dan Tak Berlebih
3. Pilihlah wadah terbaik
Pot yang digunakan harus menyesuaikan ukuran tanaman. Tanaman yang besar membutuhkan wadah yang lebih besar, dan tanaman yang kecil bisa dimasukkan ke dalam wadah yang lebih kecil.
Semakin besar pot, semakin banyak ruang untuk akar dan semakin baik tanaman Anda.
Selain ukuran, bahan pot juga bisa menjadi pilihan. Pot tanah liat umumnya lebih baik untuk tanaman karena bisa melepaskan air.
4. Cahaya untuk tanaman
Semua tanaman bergantung pada cahaya untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itu, penting memastikan tanaman mendapatkan jumlah cahaya yang tepat.