KOMPAS.com - Minum cuka sari apel tampaknya sedang menjadi tren kesehatan terkini. Lihat saja, banyak selebritas Hollywood yang juga turut mengonsumsinya.
Cuka sari apel dianggap memiliki berbagai manfaat kesehatan, di antaranya menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penjualan cuka sari apel bahkan dikabarkan melonjak dalam beberapa bulan sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Baca juga: 6 Cara Konsumsi Cuka Apel yang Malah Bahaya bagi Kesehatan
Tapi, apakah cuka sari apel benar-benar dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran dengan cara yang diklaim para penikmatnya?
Nah, berikut hal-hal yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan terhadap cuka sari apel, menurut ahli diet Samantha Cassetty, RD.
Ada sejumlah kecil penelitian pendahuluan yang menunjukkan, cuka sari apel dapat meningkatkan kerja sel sistem kekebalan tertentu, termasuk sel yang menekan bakteri.
Tetapi, cuka sari apel tidak mampu mencegah kita dari penyakit yang sangat infeksius ini.
Sistem kekebalan kita memang bergantung pada sejumlah zat yang menyehatkan -terutama dari makanan nabati- agar tetap berfungsi dengan baik.
Namun, selain mengonsumsi makanan seimbang, kebiasaan sehat lainnya yang dapat meningkatkan kekebalan imun adalah tidur selama 7-9 jam setiap malam.
Ada banyak cara untuk mengontrol gula darah seperti memodifikasi asupan karbohidrat, makan secara teratur, dan tetap aktif bergerak.
Baca juga: 9 Manfaat Cuka Apel untuk Kulit dan Rambut, Kamu Sudah Tahu?
Namun klaim cuka sari apel memiliki beberapa bukti pendukung yang dapat mencegah lonjakan gula darah.
Satu penelitian kecil menunjukkan, cuka sari apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Artinya, tubuh kita mungkin lebih sensitif terhadap cara insulin mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel sehingga dapat digunakan sebagai energi.
Studi kecil lainnya juga menunjukkan, meminum dua sendok makan cuka sari apel sebelum tidur dapat membuat kadar gula darah puasa menjadi lebih baik keesokan paginya.
Meski demikian, dalam kedua kasus tersebut, bukti masih didasarkan pada penelitian yang sangat kecil.