Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasar Ilmiah Diet Vegan Bikin Awet Muda seperti Sophia Latjuba

Kompas.com - 15/03/2021, 14:44 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber the Beet

Demikian diungkapkan penulis utama dalam penelitian ini, Cindy Leung dari University of Michigan School of Public Health seperti dikutip the Beet.

Cindy menekankan, untuk mendapatkan manfaat tersebut, fokusnya harus ditujukan pada peningkatan kualitas keseluruhan dari pola makan.

Sementara itu, penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam the Lancet Oncology mengungkapkan, pola makan yang bisa membuat seseorang awet muda.

Caranya dengan hanya mengonsumsi makanan nabati, dan tidak lagi mengonsumsi daging maupun produk susu.

Dr. Dean Ornish dari Preventive Medicine Research Institute di California menjelaskan, pola makan nabati baik untuk kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Jaga Kesehatan Tulang ketika Diet Vegan

Panjang telomer

Pola makan nabati memperlambat pemendekan atau kerusakan sel dengan meningkatkan aktivitas enzim dan melindungi panjang telomer.

Telomer adalah bagian paling ujung yang meningkatkan stabilitas dan melindungi sel DNA.

Bila panjang telomer dapat dipertahankan dengan lebih lama, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan sel dan mengurangi proses penuaan.

Sebab, seiring bertambahnya usia, telomer dapat memendek karena banyak faktor termasuk pola makan.

Penelitian menyebutkan, pola makan nabati yang untuk dapat memperlambat proses penuaan.

Menerapkan pola makan nabati yang utuh selama tiga bulan memberi manfaat signifikan untuk telomer.

Penelitian baru lainnya mendukung, mempertahankan panjang telomer dengan pola makan nabati dapat membuat hidup lebih lama.

Manfaat lainnya adalah mencegah penyakit tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, dan demensia.

Pola makan nabati juga mengurangi peradangan di setiap bagian tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Makanan nabati memiliki nutrisi yang luar biasa seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia.

Halaman:
Sumber the Beet
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com