Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasar Ilmiah Diet Vegan Bikin Awet Muda seperti Sophia Latjuba

Kompas.com - 15/03/2021, 14:44 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber the Beet

KOMPAS.com - Penampilan Sophia Latjuba kerap kali menjadi perhatian banyak orang. Bahkan walau hanya sekadar di dalam foto.

Contohnya foto terbaru yang diunggah Sophia Latjuba ke akun Instagram @sophia_latjuba88.

Dalam foto tersebut, perempuan kelahiran 8 Agustus 1970 itu terlihat berpose di atas kapal mengenakan pakaian renang berwarna hitam.

Banyak warganet yang lalu terkecoh dengan penampilan Sophia di foto tersebut. Sebab, walau sudah berkepala lima, aktis dan penyanyi ini tetap terlihat awet muda.

Baca juga: Olahraga Favorit Sophia Latjuba, Picu Hormon Awet Muda, Mau Tiru?

Mulai dari bentuk tubuhnya yang masih ramping hingga wajah yang seakan tidak memiliki kerutan.

Bahkan, ada warganet yang berkomentar, ibunda Eva Celia itu terlihat seperti perempuan berusia 25 tahun.

Juga tak heran bila banyak yang penasaran dengan rahasia awet muda Sophia. Mantan istri musisi kondang Indra Lesmana ini pernah membagikan resep awet muda ala dirinya.

Salah satunya adalah menjaga pola makan. Dia menerapkan diet vegan alias tidak mengonsumsi protein hewani.

Makanan memang memainkan peran penting dalam menjaga penampilan khususnya kulit. Jenis makanan tertentu bersifat anti-aging.

Gaya makan ini dapat memperlambat proses penuaan, membangun kolagen, memperkuat otot, serta membuat kulit tampak lebih muda.

Fungsi sel dan diet sehat

Menurut penelitian pada tahun 2018 yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology, ada kaitan antara fungsi sel dengan diet sehat.

Baca juga: Lihat, 5 Rahasia Awet Muda Sophia Latjuba di Usia Setengah Abad

Makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian terbukti meningkatkan kesehatan sel dan memperlambat proses penuaan sel.

Hal yang sama berlaku untuk tingkat konsumsi makanan mengandung gula tambahan, natrium, dan daging olahan yang rendah.

"Kuncinya adalah, mengikuti pola makan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan sel dan menghindari penyakit kronis."

Demikian diungkapkan penulis utama dalam penelitian ini, Cindy Leung dari University of Michigan School of Public Health seperti dikutip the Beet.

Cindy menekankan, untuk mendapatkan manfaat tersebut, fokusnya harus ditujukan pada peningkatan kualitas keseluruhan dari pola makan.

Sementara itu, penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam the Lancet Oncology mengungkapkan, pola makan yang bisa membuat seseorang awet muda.

Caranya dengan hanya mengonsumsi makanan nabati, dan tidak lagi mengonsumsi daging maupun produk susu.

Dr. Dean Ornish dari Preventive Medicine Research Institute di California menjelaskan, pola makan nabati baik untuk kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Jaga Kesehatan Tulang ketika Diet Vegan

Panjang telomer

Pola makan nabati memperlambat pemendekan atau kerusakan sel dengan meningkatkan aktivitas enzim dan melindungi panjang telomer.

Telomer adalah bagian paling ujung yang meningkatkan stabilitas dan melindungi sel DNA.

Bila panjang telomer dapat dipertahankan dengan lebih lama, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan sel dan mengurangi proses penuaan.

Sebab, seiring bertambahnya usia, telomer dapat memendek karena banyak faktor termasuk pola makan.

Penelitian menyebutkan, pola makan nabati yang untuk dapat memperlambat proses penuaan.

Menerapkan pola makan nabati yang utuh selama tiga bulan memberi manfaat signifikan untuk telomer.

Penelitian baru lainnya mendukung, mempertahankan panjang telomer dengan pola makan nabati dapat membuat hidup lebih lama.

Manfaat lainnya adalah mencegah penyakit tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, dan demensia.

Pola makan nabati juga mengurangi peradangan di setiap bagian tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Makanan nabati memiliki nutrisi yang luar biasa seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia.

Tetapi ada makanan tertentu yang memberikan manfaat khusus untuk melindungi telomer. Misalnya makanan yang mengandung vitamin C dan E, serta selenium.

Kandungan antioksidan dalam jenis makanan tersebut dapat memerangi radikal bebas yang menyebabkan kerusakan atau kematian sel.

Makanan kaya vitamin C antara lain jeruk, jambu biji, stroberi, kiwi, pepaya, sayuran berdaun hijau, dan tomat.

Baca juga: Beragam Bahan Vegan Gampang dan Sehat untuk Menu Diet

Makanan lain yang juga bermanfaat adalah yang mengandung folat. Folat membantu tubuh memproduksi sel baru yang sehat dan melindungi telomer dari pemendekan.

Makanan kaya folat antara lain sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan asparagus. Lalu lentil, kacang-kacangan, dan nasi juga bisa menjadi pilihan.

Kemudian ada makanan yang mengandung asam lemak omega 3. Makanan ini melawan peradangan utama.

Asam lemak omega 3 dapat mengurangi jumlah peradangan tubuh dan mencegah serangan pada telomer.

Makanan kaya asam lemak omega 3 antar lai kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, minyak sayur, dan biji rami.

Sementara itu, beberapa makanan ada yang dapat merusak sel, mempercepat penuaan, dan menyebabkan peradangan.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Gaya Hidup Vegan Mayoritas Dijalani Wanita

Menurut penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap 840 orang, ditemukan, responden yang mengonsumsi satu atau lebih porsi daging olahan setiap minggu memiliki telomer lebih pendek.

Hal yang sama berlaku untuk daging merah dan bahkan putih. Hasil studi ini diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber the Beet
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com