Namun, cuka sari apel memiliki keunggulan dapat terurai secara hayati. pH-nya yang rendah membuat cairan ini sangat bagus untuk melawan kotoran alkali seperti air sadah dan endapan mineral, serta buih sabun.
Kendati demikian, cuka sari apel mungkin tidak cukup untuk membuat rumah kita merasa bebas dari kuman.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 tidak menunjukkan dampak nyata cuka apel terhadap bakteri E. coli atau S. aureus dan bakteri staphylococcus, yang bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi kulit maupun jaringan lunak.
Tapi, studi itu memperlihatkan cuka sari apel cukup efektif melawan bakteri yang ditularkan melalui air yakni Pseudomonas aeruginosa, yang kebanyakan ditemukan di rumah sakit dan bak air panas yang tidak dirawat.
Cuka sari apel juga efektif melawan Salmonella enterica, versi salmonella yang langka, bawaan dari hewan babi.
Jika kita memilih menggunakan cuka untuk membersihkan rumah, jangan pernah mencampurnya dengan pemutih atau amonia, karena akan menciptakan gas klorin atau kloramin yang beracun.
Baca juga: 9 Manfaat Cuka Apel untuk Kulit dan Rambut, Kamu Sudah Tahu?
6. Pengawet makanan
Digunakan selama berabad-abad untuk mengawetkan bahan makanan seperti acar, cuka kini menjadi populer sebagai pengawet alami pada daging olahan dan unggas.
Sebagian besar pengawetan rumahan menggunakan cuka putih suling 5 persen karena tidak memengaruhi warna sayuran atau buah-buahan. Namun cuka sari apel adalah pilihan yang populer karena rasanya yang lembut.
Tetapi, ketahuilah, cuka sari apel dapat mengubah sebagian besar warna buah dan sayuran menjadi lebih gelap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.