Penggunaan populer lainnya untuk cuka sari apel dan cuka lainnya adalah sebagai pencuci makanan guna mengurangi bakteri atau virus pada permukaan buah maupun sayuran.
Meski begitu, penelitian memberikan hasil yang berbeda-beda dan seringkali bergantung pada jenis buah atau sayuran dan lamanya waktu yang dihabiskan dalam larutan cuka.
Canada's National Collaborating Centre for Environmental Health mengatakan, cuka dapat merusak sifat organoleptik produk atau rasa dan bau karena khasiat antimikroba yang terbatas.
Baca juga: Benarkah Sari Cuka Apel Bisa Bantu Atasi Jerawat?
7. Batuk dan sakit tenggorokan
Penggunaan cuka secara medis awalnya dimulai oleh bapak kedokteran, Hippokrates. Dia mencampur cuka dengan madu dan menggunakannya untuk batuk kronis, serta sakit tenggorokan.
Kemudian banyak orangtua mungkin berpikir ini adalah pilihan yang alami dan aman untuk anak-anak mereka.
Namun, American Academy of Pediatrics tidak memiliki pernyataan resmi tentang penggunaan cuka sari apel atau cuka lainnya sebagai bantuan kesehatan.
"Kita perlu berhati-hati. Saya hanya berpikir bahwa cuka akan semakin mengiritasi tenggorokan," kata juru bicara American Academy of Pediatrics sekaligus dokter anak di Atlanta, Dr Jennifer Shu.
Tetapi, menurut dia, mengencerkan cuka dan mencampurnya dengan bahan lain seperti garam atau madu bisa mengurangi rasa sakit yang mungkin ditimbulkan oleh cuka.
Di sisi lain, Johnston memperingatkan agar kita tidak mencoba cuka apa pun secara langsung dengan menghirup cairan karena berisiko merusak paru-paru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.