Jangan Cegah Kucing Lucumu Makan Rumput, Berikut Penjelasannya!

KOMPAS.com - Mungkin Anda akan merasa khawatir ketika melihat kucing kesayangan Anda yang lucu tiba-tiba mengonsumsi makanan yang tidak wajar. Salah satunya adalah memakan rumput.

Tak jarang juga para pemilik kucing mencoba mencegah kelakuan kucingnya yang tiba-tiba mengunyah rumput yang tumbuh liar di sekitaran rumah.

Mengapa kucing melakukannya? Lalu, apakah ini aman untuk hewan berbulu kesayangan kita tersebut?

Sebuah penelitian yang dilansir Treehugger menunjukkan alasan praktis dan alami mengapa kucing makan rumput.

Ini dilakukan karena tanaman yang tidak dapat dicerna kucing itu justru dapat membersihkan pencernaannya dari cacing parasit.

Walau kucing rumahan mungkin tidak lagi membawa parasit di perutnya, namun kebiasaan ini didapatkan dari nenek moyang mereka yang masih liar, yang hanya makan daging mentah.

Teori populer lainnya berpendapat bahwa kucing makan rumput untuk memasok serat atau karena mereka merasa cemas.

Baca juga: Apa Penyebab Kucing Makan Rumput?

Membantu pencernaan dan membersihkan parasit

Sampai abad ke-21, penjelasan umum tentang perilaku ini adalah kucing makan rumput saat merasa sakit dan ingin memuntahkan makanan.

Namun bertentangan dengan anggapan tersebut, sebuah penelitian menyebutkan lebih dari 90% pemilik kucing melaporkan bahwa hewan peliharaan mereka tidak tampak sakit sebelum makan rumput.

Asalkan tanaman tidak beracun dan tidak disemprot pestisida, umumnya kucing aman untuk mengonsumsinya.

Kucing tampaknya memiliki kecenderungan bawaan untuk makan tumbuhan secara teratur, seperti halnya karnivora lain yang hidup liar.

Studi pada primata mengungkapkan bahwa tumbuhan yang tidak dapat dicerna membersihkan sistem usus dari parasit terutama cacing.

Menurut para peneliti di School of Veterinary Medicine di UC Davis, "Hampir semua karnivora liar membawa parasit di ususnya. Memakan tumbuhan akan memungkinkan mengurangi parasit di usus, terlepas dari apakah hewan merasakan atau tidak parasit tersebut."

Temuan yang menunjukkan bahwa 91% kucing tidak tampak sakit sebelum makan rumput memperkuat teori bahwa makan rumput adalah naluri kucing untuk membersihkan parasit berbahaya, bukan karena kucing dengan sengaja ingin muntah.

shutterstock Ilustrasi kucing makan rumput

Beberapa teori menyebut bahwa rumput dapat menjadi obat pencahar bagi kucing, namun ada juga dokter hewan yang berpendapat bahwa kucing memakan rumput sebagai akibat dari kekurangan vitamin dan mineral, sehingga mencarinya di berbagai tumbuhan.

Perlu diingat bahwa di alam bebas, karnivora memakan mangsanya secara utuh, termasuk tulang dan bulunya. 

Bagian-bagian yang sulit dicerna tersebut mungkin membantu pencernaan dan kesehatan saluran cerna kucing liar, sekaligus memberi nutrisi beragam.

Masalahnya, komponen yang sama tidak ditemukan pada makanan kucing komersial, sehingga muncul pertanyaan apakah makan rumput menjadi upaya kucing untuk menggantikan komponen makanan yang hilang ini?

Baca juga: 7 Penyebab Kucing Tiba-tiba Tidak Mau Makan

Pertanda stres?

Selain itu, kucing memakan rumput juga bisa menjadi tanda stres. Namun, ini hanya berlaku jika sebelumnya kucing Anda memang tidak pernah memakan rumput sama sekali. 

Jangan khawatir dulu mengenai ini, Anda harus memperhatikan apakah kucing memakan rumput dalam jumlah sedang atau banyak. 

Makan rumput dalam jumlah sedang adalah normal untuk sebagian besar kucing dan anjing, dan umumnya tidak terkait dengan penyakit atau saluran pencernaan yang tidak sehat.

Penting bagi Anda memeriksa daftar tanaman beracun yang bisa mengakibatkan sakit pada hewan peliharaan.

Salah satu solusi untuk kucing yang suka makan rumput adalah dengan membeli bibit rumput gandum. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tanaman ini tidak akan membahayakan hewan peliharaan Anda.

Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda telah makan rumput dalam jumlah yang banyak, atau telah memakan rumput yang disemprot dengan bahan kimia beracun, segera hubungi  dokter hewan.

Perlu diwaspadai, efek dari tanaman beracun pada kucing Anda bisa ringan atau parah, bahkan menyebabkan kematian. 

Baca juga: 12 Tanda Kucing Bahagia dengan Pemiliknya