KOMPAS.com - Ada kesenangan tertentu bagi penggemar sneaker saat membeli sepatu baru. Begitu kotak berisi sneaker baru dibuka, "aroma" sepatu baru dari kotak akan tercium.
Kemudian, kita membuka kertas yang membungkus sepatu dan tampilan sepatu terlihat secara keseluruhan.
Kesenangan dari "ritual" unboxing sepatu baru itu hanya bisa dimengerti oleh penggila sneaker.
Namun, pernahkah kamu membayangkan bahwa perkembangan sneaker menimbulkan kerugian terhadap lingkungan?
Ya, sepatu kets atau sneaker adalah item yang sarat akan senyawa karbondioksida (CO2).
Saat ini sneaker bukan cuma perlengkapan wajib bagi atlet olahraga profesional. Orang-orang yang bekerja di lingkungan kantor yang menawarkan "kebebasan", setiap harinya juga memakai sneaker.
Juney Lee, dosen, desainer, peneliti, dan pelari, baru-baru ini memberikan gambaran yang menunjukkan jumlah plastik yang terkandung di dalam sepatu olahraga dari merek populer.
Lee juga membagikan sejumlah poin penting tentang tantangan yang dihadapi industri pakaian olahraga.
"Secara global, hampir 24 miliar sepatu diproduksi setiap tahun, 90 persen di antaranya kemungkinan besar akan dibuang dalam 12 bulan. Itu hampir 22 miliar pasang sepatu setiap tahun," kata Lee.
"Dengan mayoritas sepatu modern terbuat dari bahan petrokimia, dibutuhkan ribuan tahun untuk sol sepatunya agar bisa terurai."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.