Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Merokok Memperburuk Rasa Sakit Kronis di Tubuh

Kompas.com - 17/03/2021, 17:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berpikirlah dua kali sebelum merokok untuk meredakan rasa sakit. Sebab, rokok justru dapat memperburuk rasa sakit yang kronis.

Bahkan, perokok hampir tiga kali lebih mungkin mengalami nyeri punggung bawah.

Selain itu, merokok juga dapat memperburuk sakit perut, nyeri sendi, dan dapat meningkatkan sensitivitas nyeri secara umum.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), sekitar 18 persen orang di Amerika Serikat adalah perokok. Lebih dari 50 persen perokok merupakan pasien yang mencari pengobatan untuk menghilangkan penyakit.

Baca juga: Bergandengan Tangan Bantu Kurangi Rasa Sakit

Rokok memperparah penyakit

Zat nikotin dalam tembakau dapat menipu tubuh agar merasa nyaman pada awalnya.

Kandungan zat nikotin ini memicu pelepasan bahan kimia seperti dopamin, yang memberikan sensasi "reward" yang memuaskan dan membuat perokok ketagihan.

Sayangnya, tembakau juga dapat mengganggu pengiriman darah yang kaya akan oksigen ke tulang dan jaringan di dalam tubuh.

Penurunan aliran darah dan nutrisi inilah yang menyebabkan degenerasi, terutama pada cakram tulang belakang yang telah memiliki aliran darah yang lebih terbatas.

Hasilnya bisa berupa nyeri punggung bawah dan terkadang osteoporosis.

Baca juga: Kesaksian Wanita Penghisap 50 Batang Rokok per Hari Selama 33 Tahun

Para ahli kesehatan juga menghubungkan merokok dengan kelelahan dan penyembuhan yang lebih lambat karena faktor-faktor yang membuat kondisi nyeri lebih menonjol.

Banyak peneliti yang sedang mengeksplorasi lebih banyak alasan fisiologis mengapa perokok dengan kondisi fibromyalgia, arthritis dan nyeri kronis lainnya akan merasa lebih sakit.

"Hampir semua orang tahu merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit paru-paru, dan penyakit kardiovaskular," kata dokter spesialis manajemen nyeri, Crawford Barnett, MD.

"Tetapi tidak semua orang menyadari bahwa merokok dapat memperburuk rasa sakit," sambung dia.

Lebih buruk lagi ketika perokok menderita rasa sakit yang melemahkan, sehingga membuat pengobatan mungkin tidak akan berhasil.

"Perokok bukanlah kandidat terbaik untuk perangkat implan seperti neurostimulator, yang memblokir sensasi nyeri karena merokok merusak sistem kekebalan dan meningkatkan risiko infeksi setelah operasi," tambahnya.

Baca juga: 3 Tips Ampuh untuk Berhenti Merokok, Silakan Dicoba...

Mulai berhenti merokok

Dokter Barnett secara aktif menasihati pasien agar berhenti merokok dengan mencari bantuan untuk mengatasi rasa sakit, kecemasan atau stres melalui cara yang lebih sehat.

Adapun saran-saran yang diberikannya adalah sebagai berikut:

• Jadwalkan hari untuk berhenti merokok

• Tanyakan kepada dokter tentang obat atau pengganti nikotin

• Pertimbangkan perawatan tambahan seperti akupunktur atau hipnosis

• Menghubungi pusat bantuan untuk berhenti merokok

• Mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman atau bergabunglah dengan kelompok dukungan

• Jalan-jalanlah setiap kali merasa ingin merokok

Di samping saran-saran itu, kita juga bisa memulai program olahraga.

Olahraga diketahui dapat mengaktifkan endorfin atau zat kimia di otak yang membantu memblokir dan mengurangi rasa sakit.

"Berhenti merokok mungkin salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mengelola rasa sakit," jelasnya.

Baca juga: Kenali 5 Jenis Sakit Kepala yang Biasa Dialami Setiap Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com