Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2021, 20:51 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kita semua tahu bahwa minum air putih sangat baik untuk kesehatan. Jika dalam sehari kita tidak minum air putih dalam jumlah yang cukup, maka kita berisiko mengalami dehidrasi.

Bahkan, di pagi hari saat membuka mata kita juga dianjurkan untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum makan dan minum yang lain, atau beraktivitas.

Lalu, bagaimana dengan minum air putih sebelum tidur, apakah itu juga disarankan?

Ternyata, kebiasaan minum air putih sebelum tidur juga baik untuk kesehatan, lho. Setidaknya kita mungkin bisa merasakan tiga manfaat berikut:

1. Suasana hati menjadi lebih baik

Menurut sebuah studi di tahun 2014 yang dikutip Healthline, kurang minum bisa berdampak negatif terhadap suasana hati seseorang, yang juga bisa berdampak pada keseluruhan siklus tidur.

Studi tersebut menganalisa total 52 subjek yang minum air sebelum tidur, dengan 22 di antaranya mengonsumsi air dalam jumlah besar dan 30 di antaranya dalam jumlah sedikit.

Orang-orang yang biasanya minum banyak air putih sebelum tidur menjadi tidak tenang dan tidak merasakan emosi-emosi negatif ketika mereka tidak bisa minum air sebanyak yang biasa mereka minum sebelum tidur.

Sementara orang-orang yang biasa minum air dalam jumlah sedikit sebelum tidur menunjukkan peningkatan emosi positif, kepuasan dan ketenangan, ketika mereka menambah asupan airnya.

Baca juga: Cukup 10 Menit, Tidur Siang Efektif Perbaiki Mood

2. Detoksifikasi

Minum air adalah cara alami untuk membantu proses detoksifikasi dalam tubuh dan memperlancar pencernaan, terutama jika mengonsumsi air hangat atau panas.

Air hangat dapat memperlancar sirkulasi darah, membantu tubuh untuk bisa memecah limbah dan meningkatkan pengeluaran keringat.

Berkeringat tak hanya menyebabkan tubuh kehilangan sejumlah cairan sepanjang malam, tetapi juga menghilangkan kelebihan garam atau racun dan membersihkan sel-sel kulit.

Minum air hangat sebelum tidur akan membuat tubuh kita tetap terhidrasi sepanjang malam dan dapat membantu tubuh membuang racun yang tidak diinginkan.

Kebiasaan ini juga bisa membantu meredakan nyeri atau kram di perut.

Nah, jika air putih terasa terlalu hambar atau Anda sedang flu, cobalah menambahkan lemon ke dalam air hangat untuk diminum sebelum tidur.

Minuman ini tak hanya dapat menambah rasa pada air, tetapi lemon yang kaya akan vitamin C juga bisa memberi manfaat tambahan, yakni membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi.

Baca juga: 5 Langkah Detoksifikasi di Pagi Hari, demi Hidup Lebih Sehat

3. Mencegah sakit kepala tegang

Air memberikan banyak manfaat bagi otak dan tubuh kita secara keseluruhan. Oleh karena itu, banyak orang tak menyadari bahwa kurang minum air putih bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala tegang.

Menurut Sleep Advisor, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih bisa mencegah sakit kepala tegang dan bahkan mengurangi frekuensi migrain, termasuk jika mengonsumsinya sebelum tidur.

Duh, tapi bagaimana kalau itu malah bikin kita terbangun karena ingin ke kamar kecil?

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tengah Malam? Waspadai Masalah Prostat

Risiko nokturia

Nah memang, minum air sebelum tidur berisiko membuat kita terbangun di tengah tidur karena ingin buang air kecil. Namun, kondisi itu ternyata tidak terjadi pada semua orang.

Terbangun karena keinginan buang air kecil berlebih di tengah malam dinamakan nokturia. Menurut Sleep Advisor, kondisi itu bisa mengganggu kualitas tidur seseorang dan menyisakan rasa lelah di pagi hari karena kurang tidur.

Baca juga: Waspadai, 5 Gangguan Tidur yang Bikin Ngantuk Sepanjang Hari

Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami nokturia antara lain:

  • Obesitas

Dalam sebuah studi, hampir setengah dari partisipan yang obesitas dilaporkan terbangun di malam hari setidaknya satu kali. Studi menyimpulkan bahwa obesitas meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami nokturia.

  • Penyakit jantung

Pasien dengan penyakti jantung sangat memerlukan tidur yang berkualitas. Terbangun di tengah malam untuk buang air kecil dapat mengganggu tidur dan kesehatan mereka. Padahal, pasien penyakit jantung sendiri sebetulnya sudah punya kemungkinan lebih besar mengalami nokturia karena pengaruh obat yang mereka konsumsi.

  • Diabetes

Kadar glukosa atau gula darah yang tidak teratur dapat merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi urin. Kondisi ini akan membuat seseorang lebih sering buang air kecil di malam hari.

  • Depresi

Para ilmuwan menemukan keterkaitan yang menarik antara depresi dan nokturia. Mereka meyakini orang-orang yang depresi lebih sering buang air kecil di malam hari karena pengaruh antidepresan yang dikonsumsi. Meski begitu, hasil studi yang ada menunjukkan beberapa penyebab berbeda.

  • Pembesaran prostat jinak (BPH)

Kondisi ini terjadi ketika pembesaran prostat memberi tekanan berlebih pada kandung kemih sehingga dapat memicu buang air kecil yang lebih sering, terutama di malam hari. Menurut pengamatan, kondisi ini biasanya terjadi pada pria di atas 50 tahun.

  • Beser

Kandung kemih yang terlalu aktif juga bisa menjadi tanda kondisi lain yang mendasari, seperti BPH, diabetes atau Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tapi, terlepas dari penyebabnya, orang yang mengalami itu tetap harus bangun dari tempat tidurnya di malam hari. Jika Anda mengalaminya, cobalah mencari tahu penyebab yang mendasarinya untuk mendapatkan solusinya.

  • ISK

ISK bisa menyebabkan penderitanya merasa sering ingin buang air kecil yang tidak terkontrol bahkan ketika hanya sedikit atau tidak ada urine di dalam kandung kemihnya. Terkadang, ketiduran bisa mengurangi kemungkinan buang air kecil di malam hari pada penderita ISK. Namun, penyakit ini sendiri juga bisa menjadi gangguan tidur utama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com