Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermes Garap Tas Kulit Jamur, Peduli Lingkungan atau Hanya Ikut Tren?

Kompas.com - 18/03/2021, 17:49 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Dalam industri mode, material kulit kerap diasosiasikan sebagai perlambang kemewahan.

Mulai dari sepatu, jaket, hingga tas berbahan kulit, semua produk tersebut biasanya dibanderol dengan harga tinggi.

Sebab, selain terasa nyaman dan indah secara estetika, material kulit juga tahan lama, mudah dibersihkan, dan serbaguna.

Namun, material kulit tidak dapat diterima oleh kaum vegan.

Baca juga: 5 Makanan Khas Indonesia untuk Diet Vegan ala Sophia Latjuba

Orang-orang yang menjalani gaya hidup vegan beranggapan, menciptakan produk berbahan kulit adalah bentuk kekejaman terhadap hewan.

Proses membuat barang dengan material kulit merupakan proses yang menimbulkan polusi tinggi.

Para pegiat vegan juga mencemaskan banyaknya bahan alternatif kulit yang umumnya disebut kulit vegan, entah itu kulit poliuretan (PU) atau polivinilkolrida (PVC).

Kedua bahan tersebut dinilai dapat berdampak buruk bagi planet bumi, sama seperti kulit asli yang dibuat dari petrokimia atau minyak dan gas bumi.

Ketika veganisme menjadi semakin populer di seluruh dunia, banyak merek dan rumah mode mewah mulai memerhatikan permintaan pasar.

Beberapa merek bahkan melahirkan solusi yang bisa dibilang cenderung radikal.

Salah satu rumah mode yang berusaha meninggalkan bahan kulit adalah Hermes. Rumah mode Perancis ini mengumumkan produk tas pertama yang dibuat dengan kulit jamur.

Dalam pembuatan tas tersebut, Hermes menggandeng perusahaan Amerika Serikat, MycoWorks untuk mendesain ulang tas Hermes berbahan wol yang populer di kalangan penikmat mode, Victoria.

Baca juga: Kylie Jenner Pamer Sandal Birkinstock Custom Hermes, Harga Rp 1 Miliar?

Keduanya menggunakan material Sylvania untuk tas Victoria yang baru. Material ini terbuat dari miselium atau akar jamur.

Miselium diproduksi di fasilitas MycoWorks di California, kemudian disamak (proses mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak) dan diselesaikan oleh penyamak di Hermes.

Lalu, bahan akar jamur itu disempurnakan agar lebih kuat dan tahan lama, dan dibentuk di workshop Hermes oleh para perajin yang terampil.

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com