Dengkuran ringan yang frekuensinya tidak sering masih terbilang normal dan tidak memerlukan tes atau pengobatan medis.
Dampaknya mungkin lebih kepada gangguan yang dialami rekan sekamar atau pasangan yang terganggu dengan suara ngorok tersebut.
Ini terjadi lebih dari tiga malam dalam seminggu. Karena frekuensinya cukup sering, maka dengkuran ini lebih mengganggu bagi rekan sekamar.
Namun, kondisi ini juga tidak selalu menandakan bahaya kesehatan, kecuali ada tanda-tanda gangguan tidur atau sleep apnea.
Jika memang ada tanda yang terlihat, tes medis mungkin diperlukan
Ini adalah dengkuran yang memerlukan perhatian khusus dari perspektif kesehatan karena bisa berdampak pada kualitas tidur yang bersangkutan atau bahkan kesehatannya secara keseluruhan.
Sleep apnea yang tidak terkendali berkaitan dengan munculnya kantuk di siang hari yang bisa berbahaya, serta kondisi kesehatan serius, termasuk masalah kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan depresi.
Baca juga: 7 Cara Sleep Apnea Membahayakan Kesehatan
Banyak kasus mendengkur yang bersifat jinak, tetapi penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda yang berpotensi mengarah ke kondisi sleep apnea, meliputi:
Jika Anda menemukan salah satu dari tanda-tanda ini, penting untuk membicarakan masalah ini dengan dokter untuk menentukan penyebabnya atau perawatan yang diperlukan.
Baca juga: Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.