Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2021, 06:34 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Livestrong

Sebab, menurut National Institutes of Health, ukuran lingkar pinggang lebih dari itu memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit terkait obesitas, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Baca juga: 5 Tanda Seseorang Mengalami Obesitas yang Perlu Diwaspadai

Rasio pinggang-pinggul

Untuk mengetahui rasio pinggang ke pinggul, pertama ukur pinggang seperti dijelaskan di poin sebelumnya.

Kemudian, ukur pinggul dengan melilitkan pita pengukur di sekitar bagian terlebar dari bokong Anda.

Hitung rasio pinggang-pinggul Anda dengan membagi lingkar pinggang dengan lingkar pinggul.

Misalnya, jika lingkar pinggang Anda 30 inci dan lingkar pinggul Anda 40 inci, maka rasio pinggang-pinggul Anda adalah 30 dibagi 40, atau 0,75.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio pinggang-pinggul yang sehat untuk perempuan adalah tidak lebih dari 0,85 dan laki-laki tidak lebih dari 0,9.

Agar lebih mudah dan akurat, beberapa pita ukuran pintar (smart tape measure) sudah banyak tersedia di pasaran sehingga Anda bisa mendapatkan pengukuran yang akurat dan terhubung ke aplikasi ponsel pintar

Tapi, meskipun dua metode pengukuran lemak tubuh ini menawarkan hasil yang mudah dipahami dari waktu ke waktu, penting untuk diperhatikan bahwa pita pengukur tidak selalu terbukti mudah dilakukan.

Sebab, mengukur dengan cara ini memungkinkan adanya kesalahan yang dilakukan pengguna dan kondisi penggunaan yang salah, seperti perut yang sedang kembung.

Untuk meminimalisasi kesalahan, pertimbangkan untuk meminta seorang profesional untuk melakukan pengukuran dan memastikan bahwa kondisi pengujian sama untuk setiap pengukuran.

Baca juga: 2 Cara Efektif Membakar Lemak Perut dengan Gerakan Jumping Jack

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com