Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2021, 06:36 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ajang Muslim Fashion Festival (Muffest) kembali digelar di tahun ini. Namun, konsep penyelenggaraan Muffest 2021 agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Untuk pertama kalinya, peragaan busana muslim ini diadakan hybrid, yaitu offline atau langsung, dan secara virtual.

Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo menghadirkan Muffest 2021 dengan tajuk "Recovery for Fashion Industry".

Diharapkan, Muffest tahun ini akan menghasilkan gerakan untuk membangkitkan semangat positif dan optimis bagi seluruh pelaku industri fesyen muslim di tengah situasi pandemi.

Hal itu diungkapkan oleh Ali Charisma. Dia adalah National Chairman IFC.

"Kami mengupayakan Muffest tetap terselenggara untuk membantu pelaku fesyen muslim."

Begitu kata Ali dalam konferensi pers pembukaan Muffest 2021 yang diadakan virtual pada hari Kamis (18/3/2021).

"Kita respek terhadap peraturan pemerintah, namun kita harus survive, berusaha, dan bergerak untuk menjalankan roda ekosistem fesyen nasional," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo mengatakan, inovasi pelaksanaan Muffest 2021 secara hybrid mengutamakan teknologi digital serta memudahkan proses bisnis.

"Kami mendukung pelaku usaha lokal dan desainer dalam negeri untuk mempromosikan produknya secara nasional melalui Muffest yang hadir di kota Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi, dan Bandung," tuturnya.

Untuk di Jakarta, Muffest 2021 dibuka di pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, mulai dari tanggal 18-28 Maret 2021.

Nantinya, rangkaian Muffest 2021 akan memamerkan karya dari Nina Nugroho, Tepa Selira, dan Asia Pacific Rayon (APR) yang menghadirkan koleksi Geulis, Hurrem by Fia, dan Salt N Pepper.

Koleksi yang ditampilkan mencakup beragam busana muslim, mulai dari busana konvensional, kontemporer, serta syari.

Gelaran ini juga mendorong para desainer dan rumah mode untuk menggaungkan kampanye "Sustainable Fashion" atau fesyen berkelanjutan dengan cara tidak membuat koleksi baru, namun memanfaatkan koleksi yang sudah pernah dibuat.

Dengan konsep berkelanjutan, diharapkan produk atau koleksi desainer dan rumah mode akan memperoleh peningkatan daya jual dan masa pakai sehingga bisa kembali dipasarkan kepada masyarakat.

Baca juga: Menengok Tren Busana Muslim, dari Polosan ke Tie Dye

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com