Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Remaja Alami Depresi, Orangtua Harus Cermat

Kompas.com - 20/03/2021, 09:15 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Justice League versi Zack Snyder sempat gagal terwujud pasca tragedi yang merenggut Autumn, putrinya. Gadis yang baru berusia 20 tahun itu meninggal bunuh diri karena depresi.

Peristiwa itu kemudian mengganggu aktivitasnya sehingga ia memutuskan untuk rehat dan tak bisa melanjutkan film yang menjadi bagian dari DC Universe itu.

Depresi yang dialami oleh remaja dan anak muda memang tidak boleh diabaikan. Dilansir dari Stanford Children's Health, depresi dapat diderita mulai usia awal remaja sampai pertengahan usia 20-an.

Sekitar 11 persen anak muda pasti pernah mengalami depresi di masa remajanya. Bahkan bukan hanya fase singkat, penyakit ini bisa bertahan lama hingga usia dewasa jika tidak ditangani dengan benar.

Penting bagi orang tua untuk segera mengenali tanda-tanda apabila anaknya mengalami kondisi medis ini. Keluhan ini bisa jadi sangat serius dan mempengaruhi kehidupannya di masa mendatang.

Baca juga: Instagram Siap Luncurkan Fitur Keamanan Baru untuk Lindungi Remaja

Banyak orang tua yang kerap meyalahartikan depresi pada remaja hanya sekedar kenalanan atau perubahan mood akibat hormon. Namun, sebenarnya kondisi ini jauh lebih buruk sehingga harus segera mendapatkan bantuan.

Berikut adalah 7 tanda-tanda remaja yang mengalami depresi berdasarkan acuan dari Help Guide International antara lain:

  • Bermasalah di sekolah

Remaja yang sulit berkonsentrasi atau tidak bersemangat saat di sekolah bisa jadi salah satu tanda gangguan kesehatan mental ini. Hal ini bisa dilihat dari tingkat kehadiran yang buruk, penurunan nilai atau rasa frustasi akan tugas-tugas sekolahnya.

  • Punya keinginan kabur dari rumah

Keinginan atau bahkan upaya untuk lari dari rumah adalah salah satu pertanda serius adanya depresi. Meski terdengar seperti ancaman, namun itu adalah upaya minta tolong atas keluhan yang dirasakannya.

.SHUTTERSTOCK .

  • Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol

Kedua zat adiktif ini kerap jadi pelarian remaja untuk mengobati perasaan negatifnya. Sayangnya, hal ini malah memicu akan adanya ketergantungan yang berakibat buruk secara fisik atau mental.

  • Kepercayaan diri rendah

Depresi dapat memunculkan perasaan rendah diri pada remaja. Bukan hanya sekedar perasaan tidak percaya diri namun merasa gagal, malu, buruk dan tidak berharga.

Kemunculannya juga bukan sesekali melainkan dirasakan terus menerus secara intens.

Baca juga: Anak Punya Gejala Depresi, Orangtua Harus Apa?

  • Kecanduan smartphone

Smartphone sekarang sudah menjadi sahabat bagi setiap remaja. Meski demikian, penggunaan gasget ini secara berlebihan bisa menjadi pertanda kondisi metal yang memburuk.

Banyak dari mereka menjadikan dunia maya sebagai pengalih perasaan negatif yang malah mengisolasi diri dari sekitarnya. Hal ini semakin memicu perasaan tertekan dan berdampak pada kesehatan mentalnya.

  • Bersikap semborono

Tindakan berbahaya yang dimaksud antara lain menemudi ugal-ugalan, minum minuman keras sampai perilaku seks bebas. Berbagai perilaku buruk ini dijadikan cara untuk menyalurkan amarah dan perasaan negatif yang terpendam di diri mereka.

Baca juga: 5 Tips Jadi Orangtua Keren di Mata Anak Remaja

  • Kekerasan

Remaja yang mengidap depresi kerap kali menjadi agresif dan melakukan kekerasan. Umumnya, ini terjadi pada anak laki-laki yang menjadi korban penindasan.

Polanya serupa, tindakan ini sebagai cara remaja untuk menyalurkan tekanan yang dirasakannya.

Jika mendapati tanda-tanda di atas pada anak maka segeralah berkonsultasi pada tenaga profesional. Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang paling sering diderita namun juga bisa disembuhkan.

Akan lebih baik jika mencari terapis yang biasa menangani remaja. Metode yang biasanya dijalankan mulai dari terapi atau bantuan obat-obatan.

Baca juga: Kesedihan Berlangsung Lama Bisa Jadi Tanda Depresi, Kenali Cirinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com