KOMPAS.com - Salah satu arloji andalan Audemars Piguet, Royal Oak Offshore, mendapatkan ubahan desain.
Produsen jam asal Swiss itu mengubah diameter case pada Royal Oak Offshore yang sebelumnya berukuran 42 mm dan 44 mm, menjadi 43 mm.
Bagian casing didesain ulang menggunakan material titanium.
Sistem penggerak jam juga tidak luput digarap. Perusahaan menyematkan kronograf flyback tourbillon untuk pertama kalinya di Royal Oak baru ini.
Mesin calibre 2967 ini diadaptasi dari mesin calibre 2952 yang ada pada koleksi Audemars Piguet bertajuk Code 11.59, yang dilepas ke pasaran akhir tahun lalu.
Baca juga: Mengintip Audemars Piguet Royal Oak Hong Kong yang Sangat Langka...
Bridge berbahan titanium berlapis satin yang membentuk bagian dial terbuka diberikan lapisan physical vapor deposition (PVD) hitam.
Kemudian, material titanium yang dipoles di bagian dalam menghasilkan tampilan yang kontras, mirip seperti air intake pada supercar.
Royal Oak Offshore 43 mm menawarkan cadangan daya selama 65 jam dan kemampuan tahan air, dengan kedalaman 100 meter.
Sistem pengikat atau tali jam diperbarui sehingga tali dapat mengunci pergelangan tangan pemakaianya dengan cepat.
Perusahaan memberikan dua opsi tali bagi pengguna, yaitu kulit buaya hitam dan karet hitam.
Arloji ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah, dan ditawarkan seharga 250 ribu franc Swiss atau setara Rp 3,8 miliar.
Baca juga: Audemars Piguet Royal Oak, Jam Tangan Mewah Favorit Selebritas Dunia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.