Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Terlambat Belajar Bermain Catur Saat Dewasa?

Kompas.com - 23/03/2021, 06:06 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WGM Irene Sukandar, pecatur Indonesia yang bertanding melawan Dewa Kipas, mulai menjadi juara di berbagai kejuaraan catur dunia sejak usia 10 tahun.

Banyak nama pecatur andal lainnya juga membuktikkan prestasinya saat masih berusia amat belia.

Bahkan hampir seluruh pemain catur ternama memang mulai belajar permainan ini saat masih amat muda.

Hal ini mendatangkan pertanyaan apakah mustahil belajar dan menjadi jagoan catur ketika sudah dewasa?

Belajar bermain catur saat sudah berusia dewasa memang tidak semudah ketika masih muda. Pasalnya, otak sudah mengalami penurunan kemampuan dan tidak lagi secemerlang biasanya.

Namun, bukan berarti mustahil untuk melakukannya asalkan kita memiliki kesabaran dan dedikasi. Luangkan sedikit waktu secara rutin untuk melatih kemampuan strategi dan analisis dalam permainan ini.

Baca juga: Menjaga Ingatan, Mencegah Penyakit Demensia

Selain itu, tak ada salahnya menerapkan beginner mindset untuk mempermudah proses pembelajaran ini.

Penulis Tom Vanderbilt dalam bukunya mengatakan bahwa kita masih memiliki "neuroplastisitas" - kemampuan otak untuk memperbaiki dirinya sendiri dalam menanggapi tantangan baru.

Lebih lanjut, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan orang dewasa dari permainan ini antara lain:

  • Mempertajam ingatan

Semain berumur, banyak orang bermasalah dengan ingatan yang tak lagi tajam seperti biasanya. Bermain catur dapat membantu mengurangi masalah ini karena catur melatih kita untuk mengingat dengan lebih baik.

Penelitian membuktikan jika pecatur jauh lebih baik dalam mengingat daftar kata yang pernah mereka dengar daripada orang yang belum pernah bermain catur.

Hal ini terkait dengan memori auditori yakni kemampuan untuk mengingat apa yang dipelajari melalui pendengaran.

Baca juga: 6 Kebiasaan Harian Orang dengan Ingatan Kuat

  • Membuat terapi lebih efektif

Jika rutin melakukan terapi tak ada salahnya mulai belajar bermain catur secara intens. Sejumlah konselor dan terapis menilai cara ini efektif untuk meningkatkan kesadaran diri dan membangun hubungan terapeutik yang lebih efektif.

Permainan ini memungkinkan kita untuk melihat reaksi terhadap stres dan tantangan yang muncul selama pertandingan.

  • Mengurangi risiko demensia

Riset tahun 2019 membuktikan jika catur dapat membantu mengurangi risiko demensia pada orang tua. Permainan ini menantang ingatan, kalkulasi, keterampilan visual-spasial, dan melatih kemampuan berpikir kritis.

Karena itu, ini dapat membantu membantu mengurangi penurunan kognitif dan secara jangka panjang mengurangi risiko demensia yang muncul seiring pertambahan usia.

  • Mencegah serangan panik

Hal ini dibuktikan dalam studi kasus tahun 2017 tentang penggunaan aplokasi catur di telepon sebagai terapi untuk meningkatkan rasa tenang dan mencegah serangan panik.

Seseorang yang menderita penyakit ini dapat menyibukan diri dan mengalihkan perhatiannya dengan bermain catur.

Meski demikian, hal ini bergantung dengan tingkat tantangan yang dihadapi serta perasaan tidak menyenangkan yang dirasakannya.

  • Meningkatkan kemampuan perencanaan

Orang dewasa jelas sangat membutuhkan kemampuan perencanaan baik guna pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Catur bisa jadi metode tepat untuk melatihnya agar lebih baik.

Catur mengajarkan pemainnya untuk membuat antisipasi dari setiap langkah lawasannya. Perhitungan ini yang kemudian menjadi dasar manfaat kesehatan ini.

 Baca juga: Olahraga Permainan Bikin Pria Tetap Fit Sampai Tua

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com