Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenis Eating Disorder, Kenali Gejalanya agar Cepat Tertangani

Kompas.com - 23/03/2021, 08:46 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Selain itu, penderita BED juga kerap merasa depresi dan jijik dengan penyakitnya sehingga berusaha memuntahkannya kembali. Meski demikian, perilaku yang serupa akan kerap muncul jika tidak mendapatkan pertolongan yang tepat.

Baca juga: Tips Hentikan Kebiasaan Makan Berlebihan

  • Other Specified Feeding and Eating Disorders (OSFED)

Kategori ini dibuat untuk mencakup orang-orang yang tidak memenuhi kriteria anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, tetapi masih memiliki kelainan makan yang signifikan.

OSFED memiliki variasi perilaku makan yang tidak teratur sehingga gejalanya juga cukup beragam. Beberapa diantaranya yakni percaya bahwa harga diri terkait dengan bentuk tubuhnya, sering mengekspresikan diri perlu untuk membakar kalori yang masuk dan muntah untuk mengeluarkan asupan makanan.

  • Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)

Gangguan makan ini menyebabkan perilaku pilih-pilih makanan, tetapi tidak disertai ketakutan akan berat badan atau bentuk tubuh. Penyakit ini bisa diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Asupan makanan yang terbatas membuat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang memadai. Bagi anak ini bisa berdampak penambahan berat badan terhenti dan penambahan tinggi badan yang tidak ideal.

Picky eater bukan satu-satunya gejalanya, tetapi juga disertai dengan penurunan berat badan, ketakutan akan tersedak atau muntah dan rentang pilihan makanan yang makin lama makin terbatas.

Baca juga: Waspada, Diet Ekstrem Bisa Memicu Batu Empedu

  • Rumination Disorder

Ganguan ini ditandai dengan kebiasaan untuk memuntahkan makanan lalu dikunyah lagi. Hal ini dilakukan berulang kali tanpa rasa jijik atau stres.

ADAA juga menyebutkan jika orang dengan penyakit ini dapat memuntahkan makanannya dengan mudah. Berbeda dari anoreksi atau bulimia yang menggunakan alat bantu untuk dapat mengeluarkan makanannya.

Kategori eating disorder ini ditujukan bagi orang dengan gangguan makan yang mengganggu kehidupannya, tetapi tidak memenuhi kategori untuk dimasukkan dalam jenis apa pun. Biasanya istilah ini dipakai jika dokter tidak memiliki informasi yang cukup untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik.

 Baca juga: Meski Rendah Kalori, Diet Kentang dapat Berbahaya Bagi Tubuh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com