Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2021, 09:27 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sariawan adalah lesi nyeri yang berkembang di area mulut.

Meski cenderung tidak berbahaya, namun sariawan bisa sangat mengganggu, terutama ketika kita makan, minum dan berbicara. Apalagi, beberapa orang memiliki sariawan lebih dari satu.

Sariawan biasanya hilang dalam satu atau dua minggu. Namun, jika ukurannya besar dan sangat menyakitkan, atau sariawan tak kunjung sembuh, maka seseorang perlu berkonsultasi dengan dokter.

Pemicu

Tidak ada penyebab sariawan yang pasti. Tetapi ada beberapa kebiasaan pemicu sariawan yang bisa Anda coba cegah, di antaranya:

  • Cedera minor akibat perawatan gigi, kebiasaan menyikat gigi dengan kasar, cedera ketika berolahraga, atau gigitan yang tidak sengaja.
  • Pasta gigi dan obat kumur mengandung sodium lauryl sulfate.
  • Sensitif terhadap makanan asam seperti stroberi, buah-buahan sitrus dan nanas, serta makanan pemicu lain seperti cokelat dan kopi.
  • Kurang asupan vitamin esensial, terutama B-12, zinc, folat, dan zat besi.
  • Respons alergi terhadap bakteri mulut.
  • Penggunaan behel (kawat gigi).
  • Perubahan hormon selama menstruasi.
  • Stres emosional ataua kurang tidur.
  • Infeksi bakteri, virus atau jamur.
  • Faktor genetis. Beberapa keluarga cenderung lebih sering mengalami sariawan.
  • Kondisi jangka panjang seperti radang usus (IBD) atau penyakit celiac.
  • Obat-obatan, termasuk Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), beta blocker, dan nicorandil.
  • Berhenti merokok. Beberapa orang mungkin mengalami sariawan ketika pertama kali berhenti merokok.

Baca juga: Jangan Abaikan, Ketahui Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut

Gejala

Sariawan sering kali muncul di dalam mulut, pada pipi atau bibir.

Seseorang mungkin memiliki lebih dari satu titik sariawan dalam satu kali waktu dan ukurannya bisa berubah.

Ada tiga tipe sariawan, yakni sariawan minor, mayor dan hepetiform, yang penjelasannya adalah sebagai berikut:

Sariawan minor: berbentuk lingkaran lesi yang sembuh dalam satu atau dua minggu, tanpa jaringan parut.

Sariawan mayor: ukurannya lebih besar dan lebih dalam daripada sariawan minor. Memiliki tepi yang tidak teratur dan waktu sembuhnya bisa mencapai enam minggu. Sariawan mayor dapat menyebabkan jaringan parut jangka panjang.

Sariawan hepetiform: bisa muncul dalam kelompok 10 hingga 100 dan sering kali menyerang orang dewasa. Jenis sariawan ini memiliki tepi tidak beraturan dan akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu satu hingga dua minggu.

Anda perlu menemui dokter jika mengalami hal-hal berikut:

  • Sariawan yang luar biasa besar.
  • Memiliki sariawan ketika sariawan lama belum sembuh.
  • Luka yang bertahan lebih dari tiga minggu.
  • Luka yang tidak menimbulkan rasa sakit.
  • Sariawan meluas ke bibir.
  • Nyeri yang tidak dapat dikontrol dengan obat sariawan yang dijual bebas.
  • Kesulitan parah untuk makan dan minum.
  • Demam tinggi atau diare setiap kali sariawan muncul.

Baca juga: Sering Disepelekan, Sariawan pada Anak Bisa Berbahaya

Cara pengobatan sariawan

Kebanyakan sariawan tidak memerlukan perawatan.

Namun, jika terasa sakit dan begitu mengganggu, ada beberapa cara menyembuhkan sariawan yang bisa dilakukan, terutama untuk mengurangi rasa sakitnya dan mempercepat pemulihannya. Beberapa cara tersebut antara lain:

  • Berkumur air garam dan soda kue.
  • Menempatkan milk of magnesia pada titik sariawan.
  • Menutupi sariawan dengan pasta soda kue.
  • Menggunakan produk benzokain (anastesi topikal).
  • Mengoleskan es batu pada titik sariawan.
  • Menggunakan obat kumur mengandung steroid untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak.
  • Menggunakan pasta gigi topikal.
  • Menempatkan kantong teh basah di titik sariawan.
  • Mengonsumsi suplemen nutrisi, seperti asam folat, vitamin B-6, vitamin B-12, dan zinc.
  • Mencoba pengobatan alami, seperti teh chamomile, ekinase, hingga akar licorice.

Baca juga: Jenis Perawatan dan Obat Sariawan yang Ampuh

Hal yang harus dihindari

Sariawan butuh waktu untuk pulih. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang bisa mengiritasi sariawan dan membuatnya semakin parah.

Hal itu dapat membantu mempercepat proses pemulihan, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi kemungkinan sariawan bakal kembali lagi.

Beberapa di antaranya adalah:

  • Menghindari makanan yang terlalu pedas, asin atau asam.
  • Menghindari makanan yang keras dan garing, seperti keripik.
  • Menghindari minuman yang sangat panas atau sangat asam.
  • Menghindari permen karet.
  • Tidak menggunakan pasta gigi mengandugn sodium lauryl sulphate.

Sementara beberapa hal yang dianjurkan dan dapat mempercepat pemulihan sariawan, antara lain:

  • Menggunakan sikat gigi lembut.
  • Minum minuman dingin melalui sedotan.
  • Makan makanan yang lembut.
  • Melakukan pemeriksaan gigi rutin.
  • Makan sehat dan seimbang.

Baca juga: Waspadai Sariawan yang Lama Sembuh, Bisa Jadi Tanda Kanker Mulut

Pencegahan

Beberapa cara untuk mengurangi kejadian sariawan antara lain:

  • Menghindari makanan yang mengiritasi area mulut, termasuk buah-buahan asam seperti nanas, jeruk, dan lemon, kacang-kacangan, keripik kentang, dan makanan pedas.
  • Makan sehat dan seimbang, serta mengonsumsi multivitamin.
  • Menghindari makan sambil bicara untuk mencegah tergigit.
  • Mengelola stres dan menjaga kesehatan mulut dengan menggunakan dental floss secara rutin dan menyikat gigi setelah makan.
  • Tidur cukup. Ini tak hanya penting untuk mencegah sariawan tetapi juga untuk mencegah penyakit lainnya.
  • Beberapa orang mungkin perlu menghindari sikat gigi berbulu kasar dan obat kumur berbahan sodium lauryl sulfate.
  • Jika memakai behel atau kawat gigi, dokter mungkin akan membantu menggunakan alat untuk mengurangi ujung kawat yang runcing.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Sariawan dengan Bahan Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com