KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia membawa dampak bagi setiap lapisan masyarakat.
Orang-orang harus bertahan di tengah kecemasan menghadapi penyebaran virus, tetapi juga harus berjuang untuk tetap mengais rezeki.
Tentu saja tak aneh jika banyak yang berharap pandemi akan segera berlalu, dan kondisi segera kembali pulih seperti sedia kala.
Baca juga: Makna Kerbau Logam di Tahun Baru Imlek 2021
Ahli feng shui, Jenie Kumala Dewi atau akrab disapa Jenie Feng Shui, mengatakan, 2021 adalah tahun kerbau logam, dan pandemi Covid-19 masih belum berlalu. Orang-orang juga harus bekerja lebih giat lagi.
"Kalau kita melihat tahun ini, yang merupakan tahun kerbau logam, maka seperti kerbau yang kalau berjalan pelan dan satu per satu, maka bisa dikatakan tahun ini akan berjalan cukup lamban."
"Termasuk dengan proses berakhirnya pandemi Covid-19," kata Jenie saat menjadi narasumber di program live IG Kind of Talks di Instagram @my.kindoflife, beberapa waktu lalu.
Kondisi ini membuat semua orang pada tahun ini harus bekerja lebih giat, kreatif, dan memberikan inovasi di pekerjaannya.
"Bagi mereka yang pikirannya bercabang-cabang, yang cepat bosan, yang ingin pindah pekerjaan, harus bersabar dulu."
Baca juga: Inspirasi Tampil Gaya untuk Rayakan Tahun Kerbau Logam
"Mulai berpikir realistis dan hati-hati dalam mengambil keputusan," kata Jenie.
Selain itu, perempuan yang mempelajari feng shui saat mengambil studi S2 di jurusan arsitekur ini juga menyoroti unsur logam pada tahun 2021.
"2020 kemarin tahun tikus logam, lalu tahun 2021 juga tahun kerbau logam, sehingga pada tahun ini unsur logam menjadi terlalu kuat dan dominan, menjadi tidak seimbang," kata Jenie.
Jenie mengatakan, ketidakseimbangan ini yang membuat di tahun 2021 orang akan lebih mudah cemas dan stres.
Selain itu, kuatnya unsur logam juga membuat pekerjaan di bidang teknologi informasi, seperti e-commerce akan berkembang, sehingga orang-orang dituntut lebih kreatif agar tidak tertinggal.
"Jadi selain membuat cemas dan stres, tahun logam ini juga membawa angin segar di bidang pekerjaan teknologi informasi, dan orang-orang harus lebih kreatif lagi agar bisa bertahan," kata Jenie.
Pandemi yang memaksa orang untuk lebih banyak berdiam diri di rumah juga membuat banyak orang yang terbiasa menjadi "kaum rebahan".