Misalnya, kita bisa membayangkan bahwa kata atau kalimat itu bisa kita katakan pada kakak, adik, atau teman akrab lainnya.
Sebab, pujian 'kan bisa disampaikan kepada semua orang, termasuk orang tersayang, bukan?
Jadi, jika kalimat yang ingin kita sampaikan itu juga bisa dikatakan pada orang terdekat, maka itu tidak termasuk kategori harassment.
Pujian seharusnya membuat orang merasa tersanjung dan senang. Jadi, jika malah memunculkan perasaan takut atau direndahkan maka ucapan itu tergolong sebagai pelecehan.
Pelecehan sangat kuat relasinya dengan perasaan berkuasa sehingga kerap kali dilontarkan untuk membuat orang merasa lemah dan takut.
Seperti dikutip dari laman Bustle, disebutkan, jika kita mencoba mendapatkan reaksi dari seseorang setelah memujinya, maka hal itu bukanlah sanjungan sesungguhnya.
Sebab, terbukti ada motif tertentu yang dimaksudkan dari kalimat tersebut.
Jadi jika kita mengucapkan hal itu dan berharap direspons, maka itu sudah masuk dalam kategori pelecehan.
Jika kita merasa tersinggung saat kalimat itu ditujukan pada kita, maka jangan ucapkan pujian tersebut.
Hal serupa juga berlaku jika kalimat itu bisa membuat adik atau kakak kita merasa tidak nyaman.
Baca juga: Istilah “Ikan Asin” dan Pelecehan Verbal terhadap Perempuan...
Kalimat yang benar-benar ditujukan sebagai pujian dapat membantu untuk menjalin hubungan baik dengan pendengarnya.
Misalnya, saat ucapan tulus yang disampaikan ke calon klien atas prestasi terbarunya.
Sebaliknya, ucapan seksis yang termasuk pelecehan dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan enggan menjalin komunikasi.
Masih banyak orang, pria atau wanita, yang sulit membedakan mana pujian dan pelecehan.
Jika berbagai cara di atas tidak efektif, cek respons yang mereka berikan setelah ucapan tersebut dikatakan.
Jika responsnya negatif seperti memalingkan muka atau raut wajah tersinggung, maka ucapan itu tergolong pelecehan baginya.
Segera sampaikan permintaan maaaf dan berjanji untuk tidak mengulangi hal yang serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.