Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2021, 16:25 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunci dari mempertahankan sebuah komitmen di dalam hubungan percintaan adalah rasa saling percaya, dan tentu saja kesetiaan.

Namun sayangnya, orang-orang kerap kali jatuh ke dalam jurang perselingkuhan yang tentu saja merusak hubungan.

Dalam beberapa ulasan disebutkan, perselingkuhan adalah penyebab utama perceraian dan perpisahan pranikah.

Baca juga: Ketahui Tanda Pasangan Selingkuh di Media Sosial

Menurut seorang psikolog Frank D. Fincham, perselingkuhan turut memicu kekerasan dalam rumah tangga.

Perselingkuhan juga adalah prediktor kuat dari kesehatan mental yang buruk, termasuk depresi maupun kecemasan.

Dia mengungkapkan, prevalensi perselingkuhan adalah sekitar 20-25 persen dalam setiap pernikahan, dengan pria dan wanita berselingkuh pada tingkat yang sama.

Alasan menjadi tidak setia

Psikolog sekaligus pakar hubungan, Dylan Selterman dan rekan-rekannya pada tahun 2019 melakukan penelitian mengenai persoalan ini. 

Mereka menanyakan hampir 500 individu heteroseksual tentang pengalaman berselingkuh.

Semua peserta dalam penelitian ini berbagi setidaknya satu contoh perselingkuhannya sendiri, dan sekitar 95 persen memberikan contoh yang mencakup perselingkuhan seksual atau fisik.

Selterman kemudian mengumpulkan alasan mengapa orang-orang tidak setia, dan memfokuskan analisis motif masing-masing orang untuk berselingkuh.

Baca juga: Nonton Film Porno Sama dengan Selingkuh, Benarkah?

Hasilnya, terdapat delapan alasan utama yang menyebabkan orang-orang menjadi tidak setia pada pasangannya.

1. Berkurangnya rasa cinta

Meski tidak selalu terjadi, namun berkurangnya rasa cinta dalam hubungan dapat membuat pasangan melakukan perselingkuhan.

Hal tersebut juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan Selterman.

Ada sekitar 77 persen peserta menunjukkan kurangnya cinta terhadap pasangan sebagai alasan yang cukup kuat untuk berselingkuh.

2. Bosan

Perselingkuhan bukanlah respons terhadap masalah dengan hubungan yang sudah ada. Sebaliknya, ini adalah reaksi terhadap kebosanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com