Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 04/01/2023, 07:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Bonsai adalah tanaman yang dikerdilkan dan ditanam dalam pot.

Tampilannya yang sederhana dan cantik dapat menambah estetika di rumah atau pun kebun.

Tapi, agar bisa tumbuh dengan baik, bonsai juga memerlukan perhatian dan pemeliharaan khusus.

Menurut buku "Budidaya Bonsai" yang ditulis oleh Iswarta Bima (2019), setidaknya ada delapan hal yang perlu diperhatikan oleh para pemula ketika memelihara bonsai, antara lain:

1. Sesuaikan jenis bonsai dengan cuaca

Pilihlah jenis spesies yang cocok dengan iklim di mana ia akan tumbuh.

Misalnya, beberapa pohon akan mati di cuaca dingin, sementara jenis pohon lainnya "memerlukan" suhu rendah untuk hidup.

Sebelum membuat pohon bonsai, pastikan pohon tersebut bisa hidup di tempat tinggal kita.

Bertanya pada toko tanaman bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk menentukan bonsai yang akan Anda pelihara di rumah.

2. Pilih jenis tanaman yang aman

Salah satu jenis bonsai yang cocok untuk pemula yakni jenis juniper.

Menurut laman Bonsai Tree Gardener, bonsai juniper sering dianggap jenis bonsai paling mudah ditanam di antara pohon-pohon bonsai lain karena daya tahannya yang kuat di bawah sinar matahari dan serbaguna.

Tidak seperti pohon lain yang punya kecenderungan tumbuh lebih baik di dalam atau luar ruangan, bonsai juniper dapat dibesarkan di dalam maupun luar ruangan, tergantung preferensi pemilik.

Selain itu, juniper merespons dengan baik ketika dipangkas dan terhadap "pelatihan" lainnya, sebab juniper merupakan pohon dengan daun yang akan terus hijau sepanjang tahun.

Jenis lainnya adalah pinus, cemara, dan berbagai pohon aras.

Pohon-pohon berguguran juga dapat dicoba oleh pemula, seperti magnolia, elm, dan oak.

Sementara pohon tropis yang tidak berkayu keras, seperti jade dan snowrose, cocok untuk lingkungan dalam ruangan dengan iklim dingin atau sedang.

Baca juga: Mengenal Sejarah Tanaman Bonsai dan Filosofinya

3. Tentukan lokasi penanaman

Sebelum mulai memelihara bonsai, tentukan lokasi penanamannya apakah akan di dalam atau luar ruangan.

Keduanya memiliki kebutuhan berbeda.

Pada umumnya, bonsai dalam ruangan akan lebih kering dan menerima cahaya matahari lebih sedikit daripada bonsai di luar ruangan.

Berikut beberapa saran pohon bonsai yang bisa dipilih sesuai dengan lokasi penanamannya:

  • Dalam ruangan: ficus, hawaiian umbrella, serissa, gardenia, camellia, kingsville boxwood.
  • Luar ruangan: juniper, cypress, cedar, maple, birch, beech, ginkgo, larch, elm.

Beberapa varietas dapat dikatakan cukup fleksibel sehingga bisa dipelihara di dalam maupun di luar ruangan, seperti juniper.

4. Tentukan ukuran bonsai

Sebelum benar-benar praktik memelihara bonsai pilihlah terlebih dahulu ukuran bonsai yang diinginkan.

Pohon bonsai memiliki ukuran berbeda-beda, bisa sekecil 15 cm atau setinggi satu meter, tergantung spesiesnya.

Jika memilih memelihara bonsai dengan bibit atau memotong dari pohon lain, maka Anda bisa membuat bonsai yang lebih kecil.

Tanaman yang besar memerlukan air, tanah, dan cahaya matahari yang lebih banyak, jadi Anda harus tahu betul kebutuhan tanaman tersebut dan apakah Anda bisa memenuhi kebutuhannya.

Pohon bonsai memiliki ukuran berbeda-beda, bisa sekecil 15 cm atau setinggi satu meter, tergantung spesiesnya.
PIXABAY/ILYESSUTI Pohon bonsai memiliki ukuran berbeda-beda, bisa sekecil 15 cm atau setinggi satu meter, tergantung spesiesnya.
Untuk menentukan ukuran bonsai, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain:

  • Ukuran pot yang akan digunakan.
  • Tempat untuk meletakkan bonsai.
  • Mengetahui cahaya matahari yang akan didapatkan bonsai.
  • Berapa lama Anda bisa menginvestasikan waktu untuk merawat bonsai. Semakin besar ukurannya, maka semakin lama pula waktu yang harus kita luangkan untuk merawatnya.

Baca juga: 5 Alasan untuk Memelihara Bonsai di Rumah

5. Beli atau Pilih tanaman dengan tepat

Ketika memilih tanaman, carilah yang hidup dan berdaun sehat untuk memastikan tanaman tersebut sehat.

Jika ingin menanam bonsai dari bibit, Anda harus mampu mengtur pertumbuhan pohon pada tahap perkembangannya.

Tergantung spesiesnya, namun Anda mungkin memerlukan waktu sekitar lima tahun hingga bibit tersebut bisa menjadi pohon bonsai dewasa.

Tips pertama, jika tidak ingin terlalu lama menunggu pohon bonsai segera terbentuk, lebih baik beli langsung bonsai yang sudah dewasa.

Kedua, untuk perawatan bonsai lebih cepat juga ada pilihan memelihara bonsai dengan cutting.

Maksudnya, kita memotong dahan dari pohon yang sudah tumbuh dan ditransplan ke tanah baru untuk menjadi tanah baru.

Cutting juga bisa menjadi salah satu pilihan yang baaik karena tidak memakan waktu lama untuk tumbuh menjadi pohon dan mengontrol pertumbuhannya.

6. Memilih sesuai fungsi estetika

Faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk memutuskan pot yang akan digunakan adalah apakah ukuran pot cukup untuk menampung tanah yang akan menutupi akar tanaman.

Ketika penyiraman, pohon bonsai menyerap air dari tanah melalui akar. Maka, kita tidak bisa memelihara di pohon di pot yang kecil.

Untuk mencegah akar membusuk, kita juga perlu memastikan pot memiliki satu atau lebih lubang di bagian bawahnya.

Jika tidak ada, usahakan membolonginya sendiri.

Perhatikan pula antara estetika pot dengan bonsai yang akan ditanam. Sebab, menanam bonsai tidak seperti menanam tanaman pot biasa.

Pot besar yang dapat menampung tanah dan air sangat penting, namun kerapian dan estetika pohon bonsai pun tak kalah penting.

Pot yang terlalu besar akan membuat pohon terlihat mengecil dan kurang cocok dengan potnya.

Oleh karena itu, pertimbangkan pula keseimbangan fungsi dan estetika dengan memilih pot yang cukup untuk kebutuhan tanaman, sesuai dengan ukuran pot yang dimiliki.

Bisa jadi, potnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil agar estetika tetap terjaga dan pohon tampak bagus secara visual.

Sesuaikan pula tempat meletakkan bonsai seiring dengan perkembangannya.

Baca juga: 7 Manfaat Luar Biasa Meletakkan Tanaman Bonsai di Rumah

7. Memastikan pertumbuhan bonsai sesuai keinginan

Sebelum menaruh di pot, pastikan terlebih dahulu pohon bonsai telah dipangkas sesuai keinginan.

Salah satu caranya adalah dengan mengikatkan kawat di sekitar pohon atau cabangnya ke arah pertumbuhan yang kita inginkan.

Pastikan pohon sedang berada dalam kondisi prima sebelum ditranspantasi atau dipindah ke pot baru.

Bagi tanaman, ini adalah proses adaptasi yang cukup melelahkan. Sebelum pemindahan, kurangi penyiraman karena tanah yang gembur dan kering akan membuat pemindahan lebih mudah dibandingkan tanah basah.

Berhati-hatilah ketika memindahkan pohon dari pot dan pastikan tidak mematahkan batang utamanya. Biasanya, gunakan sekop untuk mengeluarkan tanaman.

Bersihkan kotoran yang menempel pada akar, tidak harus sampai sangat bersih, kemudian pangkas akarnya.

Pohon bonsai bisa menguasai pot jika pertumbuhannya tidak terkendali. Jadi, untuk memastikan bonsai tetap rapi, pangkaslah akarnya ketika akan meletakannya di pot.

Potong akar yang tebal, besar dan menghadap ke atas, tinggalkan akar yang panjang, ramping dan berada di dekat permukaan tanah. Sebab, air akan diserap melalui ujung akar.

Sebelum meletakkan pohon di pot, pastikan dasar pot masih baik. Jika dasar pot kosong, tambahkan lapisan tanah yang kasar sebagai dasarnya, lalu tambahkan media tanam atau tanah yang baik di atasnya. Sehingga, ketinggian pot akan sesuai yang kita inginkan.

Jangan lupa untuk menggunakan tanah atau media tanam yang dapat menyalurkan air dengan baik dan sisakan sedikit tempat untuk meletakkan akar pohon.

Setelah itu, letakkan pohon di pot sesuai keinginan.

Pastikan tanah dan semua akar tanaman tertutupi. Kita juga bisa menambahkan lumut atau batu kerikil.

Selain untuk estetika, hal ini dapat mempertahankan posisi pohon tetap di tempatnya.

Anda bisa menggunakan kawat dari bawah pot melalui lubang, jika tanaman tidak bisa berdiri di pot barunya.

Ikatlah kawat di sekitar akan untuk mengikat taanaman.

Selain itu, tambahkan jaring-jaring di atas lubang untuk mencegah tanaman jatuh, misalnya ketika proses penyiraman.

Baca juga: Inovasi Pot Bonsai dari Pakaian Bekas, Bangkit dari Keterpurukan Pandemi, Raih Omzet Bersih hingga Rp 7 Juta Per Bulan

8. Merawat bonsai dengan baik

Pohon yang dipindahkan ke pot akan melalui masa adaptasi yang cukup sulit. Untuk itu, penting untuk menjaga kesehatan tanaman di awal.

Selama dua hingga tiga minggu pertama, letakkan tanaman bonsai di area yang cukup berbayang, terlindung dari angin, dan terkena cahaya matahari langsung.

Siram pohon, namun jangan gunakan pupuk terlebih dahulu hingga akarnya pulih. Ini dilakukan untuk membiarkan pohon beradaptasi.

Jika pohon sudah mampu beradaptasi dan mulai berkembang, kita bisa bereksperimen dengan menambahkan tanaman kecil lain di pot.

Jika ditata dan dipelihara dengan baik, tanaman ini dapat meningkatkan estetika bonsai.

Cobalah gunakan tanaman yang berasal dari area yang sama dengan pohon bonsai kita, karena kesamaan lingkungan dengan area, air, dan cahaya yang dibutuhkan antara bonsai dan tanaman tidak jauh berbeda.

Baca juga: Cerita Dimas, Sukses Kembangkan Budidaya Tanaman Bonsai Kelapa Beromzet Jutaan Rupiah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com